RIBUAN Santri dan Santriwati Pondok Pesantren Manonjaya Kab Tasikmalaya, berunjuk rasa menyambangi mini market Indomaret yang berlokasi tidak jauh dari Ponpes Manonjaya Jumat (3/1/2020).
Unjuk rasa ribuan Santriwati itu dipicu oleh petugas Indomaret yang memfitnah 4 orang santriwati saat berbelanja di mini market tersebut.
Keempat santriwati itu digeledah oleh petugas Indomaret dan disangka telah mencuri sejumlah barang, ketika akan melakukan pembayaran di kassa.
Keempat santriwati yang digeledah petugas menjadi pusat perhatian warga lainnya yang hendak berbelanja di mini market tersebut, Kamis (2/1/2020) sekitar pukul 16.00 wib.
Pengasuh Ponpes Manonjaya, KH Dodo Aliyul Murtadlo mengungkapkan kepada awak media Jumat (3/1/2020), saat itu empat santriwati hendak berbelanja keperluan perempuan dan sejumlah makanan. Namun sangat disesalkan ketika masuk ke mini market, tatapan petugas menunjukan kurang bersahabat.
Namun keempatnya tidak ambil pusing kemudian muter-muter di lorong rak pajangan makanan dan keperluan lainnya setelah beres memilih kebutuhan, keempatnya hendak bayar di kasir. Namun, bukannya dilayani, malah digeledah dan dituduh telah mengambil beberapa barang. Bahkan petugas kasir kurang ramah dan menuduh santriwati macam-macam. Ini sudah jelas penghinaan,” ujarnya.
Pihaknya langsung mendatangi mini market dan meminta membuka CCTV untuk membuktikan bahwa, santrinya itu telah berbuat yang melanggar aturan. “Namun di cctv tidak terbukti bahwa santri saya tidak mengambil barang,” terangnya.
Kami kecewa dan tidak terima para santriwati kami dipermalukan bahkan difitnah. Sementara pihak indomart hanya cukup meminta maaf saja.
ini ‘kan sudah mencemarkan nama baik. Bagusnya mengeluarkan bewara dilokasi kejadian, maupun sekitar mini market. Bahwa santri kami tidak mengambil barang sebagaimana rekaman cctv,” ujarnya.
Sehingga informasi cepat menyebar dan puluhan santri laki-laki bersama beberapa pengasuh Pondok lainnya mendatangi mini market itu. Namun mini market tersebut langsung tutup karena dikhawatirkan ada kejadian yang tidak diinginkan,
Sementara itu, sejumlah aparat Kepolisian dan TNI mengantisipasi pengamanan agar tidak terjadi hal-hal yang tidak diharaspkan.Petugas juga mencoba mediasi kedua belah pihak. Situasi pun sempat memanas, pihak pengelola tidak mau mengikuti apa yang diinginkan pihak Ponpes.
Terpisah Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ullum salah satu tokoh Ponpes Manonjaya, menyayangkan kejadian yang menimpa para santriwati tersebut. Diharapkan kepada pihak pengelola lebih ‘tabayun’ jangan asal menuduh sebelum faktanya terungkap, tandas Wagub yang juga sebagai Panglima Santri.
Kejadian ini harus menjadi cermin’ kedepan agar tidak terulang kembali, apalagi terhadap santri dimanapun di seluruh Nusantara.
“Saya berharap kejadian seperti ini tidak terulang dikemudian hari, apalagi terhadap santri,” pinta Wagub Jabar.
Sementara pihak pengelola belum bisa memberikan penjelasan. Pengelola masih menunggu keputusan dari pimpinannya yang lebih berwenang. (H WAWAN JR)