Pilot Fakhry Belum Berhasil Ditemukan

FAKHRY Rahmadiza Syafni (22) salah satu korban dari lima orang mahasiswa Bandung, yang hanyut terseret ombak di pesisir Pantai Cikaso Bungbulang Garut, sejak Jumat petang (12/2/2021)lalu pukul 17.00 WIB hingga Minggu sore (14/2-2021), belum berhasil ditemukan.

Dewan Pengurus XXXVIII Perhimpunan Pencinta Alam Sadagori Bandung dalam laporannya mengatakan bahwa, 4 orang yang selamat diantaranya 3 orang telah dijemput pihak keluarga dan kembali ke Bandung setelah sebelumnya dirawat di Puskesmas setempat yaitu, M Ramzy Faras (21), Azka H Hazazi (18) dan Sam Ananda (17). Sedangkan Ibnu Salman W (18) dia tidak ikut berenang, menunggu di tepi pantai.

Sementara itu, Tim pencarian korban sampai Minggu petang belum berhasil menemukan jasad Fakhry.

Selain Basarna Bandung, tim pencarian dibantu oleh TNI AL RI, Pol Air, Damkar Garut, Jabar Quick Response, Pencinta Alam se-Bandung, BPBD, Polsek, Orari, Koramil, Federadi Arung Jeram Indonesia (FAJI), Emergency Resvue Unit (ERU), Trabas, Tagana dan warga sekitar bergerak melakukan pencarian dilokasi Tempat Jejadian Musibah (TKM).

Segala upaya telah dimaksimalkan. Namun sampai detik ini jasad korban belum juga ditemukan,.

Dari 5 orang itu yang berenang hanya 4 orang diantaranya 3 orang selamat dan Fakhry hanyut terseret arus ombak besar ketengah laut. Anak ‘cikal’ dari 2 bersaudara pasangan Reza/Dian ini, adalah Lulusan Sekolah Pilot BIFA Bali angkatan 2019, yang terlahir di Bandung 9 Oktober 1998. silam

Menurut keterangan pihak orang tua, pada hari Jumat (12/02-2021), Fakhry minta izin kepada Ayah/Ibunya, untuk pergi berkemah di kawasan Pantai Cikaso Bungbulang Garut. Rencananya hanya satu malam saja bersama 4 orang temannya. “Namun Allah berkehendak lain. Fakhry ditelan keganasan ombak pantai Cikaso. Tim sudah bekerja secara maksimal semoga saja membuahkan hasil”, ungkap Deden dari pihak keluarga.

Korban sebenarnya dalam waktu dekat ini sudah siap untuk menjadi Pilot tetap di salah satu maskapai penerbangan di Papua. Namun ajal telah menjemputnya.

Sementara doa selalu dipanjatkan atas setitik harapan baik dari kami, semoga Allah Swt mengabulkan.

“Namun, Apapun yang terjadi adalah atas kehendaknya. Kami orang tua korban mohon doa dari semuanya untuk mewujudkan setitik harapan Kami, moga jasad Fakhry bisa ditemukan kembali”, pungkas Reza/Dian  dengan penuh harap semoga doanya dikabul oleh Allah SWT. Aamiin. (H WAWAN JR)