SEBANYAK 55 orang anggota DPRD Kabupaten Bandung mengikuti rapid test yang dilakukan, Dinas Kesehatan setempat, Selasa (16/6/2020) di ruang Sidang Paripurna, Soreang Kabupatem Bandung Jawa Barat.
Menurut Anggota DPRD, Yayat Sumirat, SH kegiatan itu untuk memutus mata rantai virus Corona di Kabupatem Bandung. “Saat ini test Covid 19 harus sudah bergeser, jangan cuma dikalangan elite saja. Tetapi ASN dan temaga honorer pun harus dirapid test, ujar Sekretaris Fraksi PDI Perjuangan DPRD Kabupaten Bandung ini.
Selain itu.jelasnya, rapid test harus diterapkan pada kepala desa dan aparatnya, hingga tingkat.RT dan RW. Terkait anggaran, menurut Yayat.bisa memggunakan Dana Desa (DD). Karena 5 persen dari.dana itu, bukan saja untuk bantuan sosial tapi juga bagi dana kesehatan.
Dia menambahkan, test Covid.19 juga wajib.dilalsanakan di seluruh pasar tradisional yang ada di Kabupaten Bandung. Karena pasar tempat berkerumunnya oramg-orang, tidak menutup kemungkinan menjadi cluster.baru di kabupaten dengan 3,7 juta jiwa ini.
Selain itu mall dan tempat-tempat keramaian lainnya, harus diwaspadai. “Jamgan sampai Kabupaten Bandung yang sudah di zona hijau bisa berubah kembali, jadi masyarakat harus disiplin dengan tetap melaksanakan protokol kesehatan, minimalnya mengginakan masker” ujarnya.
Yayat yang saat itu didampingi Ketua FPDI Perjuangan, H.Dadan Konjala, SH mengingatkan, agar Tim Gugus Tugas Penangaman Covid 19, mengkaji kembali diberlakukannya.belajar secara tatap muka di dalam.kelas.
“Andaipun mau sekolah dibuka kembali, Disdik harus mensosialisasilamnya terlebih dahulu, jadi.anak-anak dan oramg tua saat mengantarkan anaknya wajib memakai masker, dan menjaga jarak,’ tuturnya, seraya menjelaskan, sat ini Disdik sudah menyiapkan wastafel (tempat untuk cuci tangan) mulai dari PAUD hingga SMA.(nk)