Ratusan Pedagang Pasar Banjaran Geruduk Pemkab Bandung minta Kepastian Revitalisasi

RATUSAN pedagang yang tergabung dalam forum peduli pasar Banjaran (FPPB) mendatangi Pemkab Bandung, mempertanyakan kepastian revitalisasi, Selasa (20/6/2023).

Kehadiran para pedagang yang mewakili diterima Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Kadisdagin, Dicky Nugraha, perwakilan PT Bangun Niaga Perkasa (BNP) serta Forum komunikasi pimpinan kecamatan (Forkopincam) Banjaran di Gedung Moch.Toha, Soreang.

Perwakilan FPPB, H.Asep menegaskan, kehadirannya ke Pemkab Bandung mewakili 1.448 pedagang yang meminta kepastian Pemkab Bandung kapan revitalisasi dilaksanakan.

“Jangan cuma janji, tapi kami butuh bukti. kapan revitalisasi itu akan dilaksanakan, kami para pedagang sudah pindah ke pasar sementara, ada yang di alun- alun dan yang menempati lokasi bekas tempat sampah ( awalnya pasar domba),” jelasnya.

Sebelumnya PT BNP berjanji, jika para pedagang sudah pindah ke pasar sementara revitalisasi segera
dilaksanakan. Buktinya sampai sekarang belum , padahal pedagang sudah menempati pasar sementara sekitar 2 minggu lebih.

Asep menyadari, pelaksanaan revitalisasi terhambat oleh para pedagang yang masih bertahan di pasar lama.

Untuk itu jelasnya, Pemkab Bandung harus tegas dan segera bertindak, memindahkan para pedagang tersebut ke pasar sementara.

Lebih jauh pedagang kelontongan ini menjelaskan, sikap pedagang yang bertahan di pasar lama, berdampak pada para pedagang yang ada di pasar sementara. Jualannya kurang laku, ditambah adanya PKL yang berjualan di depan pasar.

“Pasar makin sepi, dagangan kami jadi kurang laku, karena pembeli lebih memilih belanja di pasar lama dan ke PKL,” ujarnya.

“Itu wajar, karena pasar lama itu lokasinya mudah dijangkau. Untuk itu kami minta, Pemda segera memindahkan pedagang ke pasar sementara, termasuk PKL- nya,” tegas Asep.

Sebagai masyarakat pedagang ucapnya, Asep menyambut baik revitalisasi, karena selain pasar menjadi sehat pembeli pun akan nyaman .

Program Pemkab Bandung itu jelasnya, merupakan bagian dari penataan kota Banjaran yang selama ini semrawut dan sering macet.

Sementara Bupati Bandung, Dadang Supriatna menjelaskan, revitalisasi Pasar Banjaran itu mendesak dan sudah masuk dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bandung.

Revitalisasi itu sebenarnya sudah direncanakan sejak lama, namun terus tertunda-tunda karena adanya pro dan kontra.

” Mayoritas pedagang ingin pembangunan pasar sehat segera.dilaksanakan. Mereka meminta adanya penggabungan antara pedagang pro dan yang kontra, sehingga kita sama-sama mendukung untuk segera terwujudnya Pasar Sehat Banjaran,” paparnya.

“Tentu kami menghargai para pedagang yang hingga saat ini masih belum menerima dilaksanakannya pembangunan pasar. Sedang diupayakan langkah-langkah persuasif dan sedang dimediasi dengan cara komunikasi yang baik,” ungkapnya.

Ia menandaskan Pemerintah Kabupaten Bandung akan hadir di tengah-tengah para pedagang pasar dengan cara yang adil.

“Insya Allah kita akan upayakan semaksimal mungkin. Mudah-mudahan apa yang menjadi harapan para pedagang yang hari ini datang bisa segera terwujud,” ucapnya.

Pada kesempatan itu, Dadang memaparkan manfaat dibangunnya Pasar Sehat Banjaran kepada para pedagang pasar.

Menurutnya, merevitalisasi pasar tradisional menjadi modern, pemerintah berupaya untuk meningkatkan aksesibilitas masyarakat terhadap berbagai produk dan layanan.

“Pasar modern biasanya menawarkan fasilitas yang lebih baik, seperti fasilitas parkir, aksesibilitas bagi penyandang disabilitas, dan sistem pembayaran yang lebih efisien. Hal ini memudahkan masyarakat untuk mendapatkan barang dan jasa yang mereka butuhkan,” paparnya.

Segi peningkatan kualitas produk, pasar modern sering kali menawarkan produk dengan standar kualitas lebih tinggi dibanding dengan pasar tradisional.

Dengan merevitalisasi pasar harapnya, dapat mendorong peningkatan kualitas produk yang ditawarkan kepada masyarakat. Tidak hanya memberikan kepuasan konsumen , tetapi juga dapat membantu pelaku usaha lokal untuk bersaing dengan produk impor.

Kemudian adanya peningkatan pendapatan pelaku usaha atau para pedagang. Menurutnya, pasar modern dapat memberikan peluang bisnis yang lebih baik bagi para pelaku usaha. (nk). **