GUNUNG Puncak Manik di desa Cimulya kecamatan Cimahi Kuningan kembali terbakar Senin etang (30/9/2019) sekira pukul 16.00 WIB.
Menurut keterangan Tarman (41) warga Luragung, terbakarnya kawasan gunung Puncak Manik tersebut diduga akibat si pemburu ‘madu lebah’ yang membakar sarang madu tapi begitu sarang madu sudah berhasil diambil dia langsung pulang dan lupa memadamkan bara api yang masih menyala.
Kebakaran terjadi berawal dari bara api yang tertiup angin dan lama-kelamaan ahirnya muncul percikan api dan kobaran ‘si jago merah’ dari arah wilayah blok Mungkal beulah menjalar seputar Puncak Manik.
Sejak Senin petang hingga Selasa pagi (1/10-2019) pukul 05.30 WIB gabungan komunitas pecinta puncak manik ( KPPM ) Pemdes, BPD dan masyarakat desa Cimulya terjun kelokasi kebakaran untuk memadamkan api.
Kepala desa Cimulya Warkim, sangat menyesalkan hingga saat ini masih saja ada orang yang iseng membakar hutan tanpa berpikir panjang kedepan dampak dari kebakaran tersebut, tegasnya saat diwawancarai Selasa (1/10/2019).
“Dampak yang akan timbul di kemudian hari, jika musim hujan tiba diprediksi akan terjadi longsor bahkan bencana banjir mengancam kita”, ujarnya.
Hal senada disampaikan Ketua KPPN Tarman, akibat kebakaran ini kerugian yang diderita sangat besar selain hutan jadi gundul dan bencana tanah longsor senantiasa mengancam kita dan yang paling merugikan adalah lahan yang luas habis terbakar.
Kerugian ditaksir mencapai puluhan juta rupiah termasuk sekitar 6000 tanaman berbagai jenis pohon yang di tanam awal tahun 2019 ini hangus terbakar jadi abu. (H WAWAN JR )