SEJAK pandemi Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Kerta Raharja selain kehilangan pendapatan, juga ada kredit macet senilai Rp 43 miliar. Sesuai tuntutan peserta Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS), kredit macet itu harus dihapuskan.
” Ini harus disampaikan pada Otoritas Jasa Keuangan (OJK), karena kredit sejak bank ini bernama BKPD kemudian berubah PT hingga sekarang menjadi Perusahaan Perseroan daerah (Perseroda) kredit macet itu masih “ngaganteng,” ujar Bupati Bandung,. Dadang M Naser saat ditemui, Senin (25/1) malam usai menghadiri RUPS Bank Kerta Raharja di Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Dadang berharap, soal kredit macet itu harus diselesaikan. Untuk itu komisaris dan direksi sebaiknya konsultasi dengan pihak OJK terutama soal aset-aset yang dianggap macet.
” Padahal aset yang lama itu kita sudah bayar lunas ke Bank Indonesia (BI) itu harus segera dihitung dan masuk jadi aset Pemkab atau BPR,” jelasnya.
Selain itu ujar Dadang, ada kredit yang tidak bisa tertagih atau macet, karena nasabahnya itu PNS, dia sudah pindah atau meninggal dan itu masih tercatatkan. “Nah kalau menurut pemikiran kita dihapuskan, itu harus dikonsultasikan bagaimana pendapat OJK.Kalau barusan, di RUPS minta dihapusakan, ” imbuhnya.
Untuk kredit macet yang Rp 43 miliar ujarnya, diantaranya pada OJK tntang 43 milyar kredit dalam betuk aset, yakni sekretariat atau gedung bkpd lama yang digabungkan dan kini jadi Perseroda. Jika dihitungan riil sekarang mungkin lebih dari nilai jual.
Sementara itu Dadang mengungkapkan, selain kresid macet BPR Kerta Raharja juga kehilangan pendapatan Rp 40 miliar / tahun dari tabungan anak sekolah. ” Tapi wajar dalam situasi covid, pertanggung jawaban direksi ada pendapatan yang menurun, tuturnnya.
Menurutnya, dalam situasi covid bisnis plan BPR harus mencoba mencari inovasi lain. Tabungan anak sekolah saat ini tidak bisa diandalkan, tetapi mencoba malakukan pendekatan pada buruh pabrik agar mau jadi nasabah BPR Kerta Raharja.
Untuk itu jelas Dadang, bisa menjalin kerjasama dengan disnaker. Jadi sasaran BPR tidak lagi ke PNS golongan1 dan 2 tapi harus mulai melebarkan sayap dengan dengan menarik karyawan swasta.
” Atau ke pasar -pasar, jadi Kerta Raharja setiap hari melakukan penagihan itu harus ada di manajemen bank, jangan kalah sama rentenir. Atau kelompok sepuluh orang misalnya, tetapi ada yang mejamin atas kredit yang kita berika,” jelasnya.
Meskipun pemerintah melalui Bank BRI memberi kredit lunak, minimal Rp 2,5 juta dengan bunga 9%. Tapi jelas Dadang, BPR masih ada celah untuk jualan kredit pada para UMKM, terutama pedagang di pasar. Dengan jumlah kredit sampai Rp 5 juta, untuk atau bunga diatur perbankan.
Sementara direktur kepatuhan BPR Kerta Raharja,H.Beni Subarsyah menjelaskan, pihaknya sudah mulai menjajaki menjual produknya ke beberapa pasar. Untuk di Pasar Ciwidey dari semula hanya Rp 30 jutaan per bulan kini meningkat.diangka Rp 50 jutaan.
” Memperkenalkan produk BPR Kerta Raharja sudah kami lakukan ke beberapa pasar, selain Ciwidey, juga Ciparay, Soreangdan Cipeundeuy Kabupaten Bandung.Barat,” jelasnya.
Sebenarnya, di Kerta Raharja ada produk baru di kredit bagi para UMKM, yakni MCR milenial dan sudah berjalan sejak 2020. Beni menjelaskan, untuk MCR milenial pihaknya bekerja sama dengan Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial (STKS) untuk membantu dalam melakukan survei para pedagang kecil di wilayah tertentu.
Jadi hasil survei dari mahasiswa STKS tersebut, jadi pertimbangan untuk.mendapatkan kredit yang plaponnya Rp 5 juta dengan bunga 9%.,”MCR milenial ini berlakunya diseluruh cabang BPR Kerta Raharja yang ada di wilayah Kabupaten Bandung,” tuturnya.
Beni berharap, dengan adanya MCR milenial, pedagang yang terpuruk akibat pandemi bisa bangkit dan kembali berusaha. Dia menambahkan, bukan saja soal bisnis bank, tetapi Kerta Raharja juga memperhatikan kesehatan nasabah, terutama karyawannya disaat pandemi covid 19.
” Jadi bukan saja menerapkan Protokol kesehatan (prokes), Kerta Raharja juga membentuk Gugus Tugas Pencegahan Penyebaran Covid 19. Sehingga jika ada karyawan di cabang yang terpapar, selain di isolasi cabang akan kita tutup sementara. Ya sempat ada, sekarang dah selesai,” pungkasnya. (nk)