BUPATI Purwakarta Hj. Anne Ratna Mustika, SE memerintahkan kepada Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi (Disnakertrans) Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat untuk memperketat pengawasan terkait Pekerja Migran Indonesia (PMI), terutama yang terindikasi menggunakan jalur ilegal.
Menurut Bupati Anne, hal itu perlu dilakukan terlebih masih adanya masyarakat Purwakarta yang disinyalir berangkat menggunakan jalur ilegal.
“Pengawasannya harus lebih diperketat. Kesulitannya kita (Pemda Purwakarta-red) ketika ada masalah, kita sulit mendeteksinya,” ungkap Bupati Anne Ratna Mustika di Bale Nagri Pemda Purwakarta, Senin (9/9/2019).
Bupati Anne mengungkapkan, kesulitan pihaknya dalam mengurus kepulangan para PMI yang terkena masalah, salah satunya adalah persoalan tidak terdata identitas yang bersangkutan.
“Apalagi mereka (PMI) menggunakan data loncat wilayah kabupaten lain, seperti kejadian pak Abdul Karim ini kan tidak terdata. Nah, ketika ada masalah sebagaimana ramai diberitakan susah kita mendeteksinya, “jelas Ambu Anne, demikian sapaan akrab Bupati Purwakarta.
Walau demikian, pihaknya tetap membantu proses kepulangannya. Para PMI yang bermasalah seperti ini, kata Ambu Anne, cukup sulit dideteksi keberadaannya. Apalagi Abdul Karim diduga termasuk yang menggunakan jalur ilegal.
“Tapi ini tetap jadi kewajiban kami untuk membantu turun ke lapangan. Mereka juga masyarakat Purwakarta,” katanya.
Untuk pengawasan sendiri Ambu Anne telah memerintahkan Disnakertrans untuk terus melakukan sosialisasi terkait moratorium termasuk mencari solusi untuk peralihan.
Peralihan tersebut harus terus dilakukan. Salah satunya menggali potensi daerah serta memberikan pelatihan khusus kepada mereka yang sudah pulang dan diupayakan tidak ada lagi yang menjadi PMI ke Saudi Arabia dan Malaysia sesuai moratorium.
“Kita akan terus sosialisasikan dan terus gali potensi daerah,terutama untuk eks PMI,” katanya.
Ditempat terpisah, Kepala Disnakertrans Kabupaten Purwakarta, H.Titov Firman Hidayat, SH ditemui dialogpublik.com, dikantornya, Senin (9/9/2019) mengatakan, Untuk minat menjadi PMI di Purwakarta sebenarnya sudah mulai berkurang. Mengenai data PMI diluar negeri yang ada di kantornya tercata 100-an PMI yang masih bekerja di Luar Negeri.
“Rata – rata para PMI bekerja disektor formal, terutama di negara yang kita rekomendasikan seperti Taiwan, Hongkong, Singapura dan Brunei,”kata Titov. (jab)