APLIKASI perijinan Sistem Layanan Online Cetak Sendiri (Siloncer) dan Sabilulungan Sistem Informasi Perizinan Terpadu (Samirindu) harus terintegrasi dengan program Koordinasi Pengawalan Investasi Memanfaatkan Teknologi Aplikasi (Kopi Mantap).
Demikian dikatakan Sekda Kabupaten Bandung, Teddy Kusdiana usai mengikuti rapat kerja nasional (rakernas) Investasi 2019 di Indonesia Convention Exhibition (ICE) Bumi Serpong Damai (BSD) Tangerang Banten, Selasa (12/3/2019).
Dia menjelaskan, kopi mantap yang peluncurannya dilakukan oleh Presiden RI Joko Widodo tujuannya mempercepat proses perijinan investasi, terutama bagi investor asing.
Saat ini Samirindu dan Siloncer sudah terintegrasi dengan Online Single Submission (OSS) yang diinisiasi Kementerian Perekonomian. “OSS itu dari Kementerian Perekonomian, sedangkan Kopi Mantap dari BKPM. Oleh karenanya, masih ada proses yang dilakukan secara manual. Ke depan OSS akan terintegrasi dengan Kopi Mantap, maka perijinan bagi investor bisa lebih cepat,” tuturnya.
Pemerintah pusat maupun daerah, harus sigap melihat peluang investasi asing. “Tadi Pak Jokowi berpesan, jika ada investasi asing yang masuk cepat kasih ijin, kalau bisa satu hari selesai. Namun, tentunya pemerintah daerah tetap harus melakukan pengawalan,” katanya
Menurut catatan BKPM, total realisasi Penanaman Modal Asing (PMA) di 2018 sebesar Rp 392,7 triliun. Angka ini turun 8,8 % dibandingkan tahun sebelumnya yang hanya Rp 430,5 triliun. Dengan Kopi Mantap yang merupakan kelanjutan dari OSS, maka investasi di level nasional, provinsi serta kabupaten/kota akan terintegrasi.
Pelaksana Tugas (Plt) Deputi Bidang Pengendalian dan Pelaksanaan Penanaman Modal BKPM Farah Ratnadewi Indriani mengatakan, Kopi Mantap menggunakan platform berbasis teknologi informasi, sehingga memungkinkan adanya tele-conference baik secara visual maupun audial.
Dengan peluncuran Kopi mantap diharapkan, dapat mempercepat penyelesaian masalah investasi. Agar seluruh rencana investasi yang sudah mendapatkan perijinan usaha, dapat direalisasikan.(nk/hen/bas)