SEBELUMNYA sebagain besar masyarakat, termasuk di Kabupaten Bandung enggan untuk divaksin Covid 19.
Kondisi itu sekarang berbanding terbalik, karena saat ini kepercayaan masyarakat akan pentingnya vaksin virus Corona mulai tumbuh.
” Kepercayaaan pada vaksin, sebagai salah satu cara menekan kasus Covid 19 mulai tumbuh, bahkan sekarang banyak masyarakat yang mau divaksin,’ jelas Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Hj.Renie Rahayu Fauzi saat melaksanakan reses masa sidang ll, tahun 2021 di Desa Cibodas, Solokanjeruk, Kabupaten Bandung.
Renie yang melaksanakan reses dengan cara door to door, bukan menyerap aspirasi masyatakat saja, tetapi sekaligus mengevaluasi gerakan vaksinasi masal yang dillaksanakan PKB pada saat harlahnya, beberapa waktu lalu.
Renie menjelaskan, saat itu Ketua Fraksi PKB DPR RI, Cucun Ahmad Syamsurijal menggelar vaksinasi dengan sasaran 23.000 warga Kabupaten Babdung yang divaksin.
“Ternyata kepercayaan warga semakin tinggi dan tumbuh, setelah mereka melaksanakan vaksinasi tersebut,” tutur Renie
Dia menjelaskan, setelah bertanya kepada warga yang sudah divaksin, menyebutkan tidak ada efek samping.
“Mereka terlihat sehat dan tidak ada gejala apapun. Bahkan warga yang sudah divaksin itu tumbuh rasa percaya dirinya saat melaksanakan aktivitas,” imbuhnya..
Tetapi Renir mengiimbau, untuk menerapkan protokol kesehatan Covid-19, walau sudah divaksin.
Dikatakannya, dari informasi warga yang sudah divaksin itu, sampai kepada warga lainnya yang belum divaksin.
Itu menumbuhkan antusias warga untuk melaksanakan vaksinasi Covid-19.
“Awalnya, banyak warga yang takut divaksin Covid-19, akibat informasi hoaks yang beredar di media sosial maupun di kalangan masyarakat. Namun saat ini banyak warga yang mau divaksin,” ucapnya.
Dikatakan Renie, sebelumnya untuk mengumpulkan warga dengan target pelaksanaan vaksinasi antara 200-400 orang per hari itu sempat susah karena mereka ketakutan. Namun saat ini, yang mendaftarkan diri untuk pelaksanaan vaksinasi antara 310-600 orang per hari, sayang tidak semuanya bisa divaksin.
“Yang tidak bisa divaksin itu di antaranya, karena darah tinggi dan sebab lainnya, sehingga harus menunggu kondisi kesehatan mereka benar-benar sehat,” katanya.
Dikatakannya, pelaksanaan gebyar vaksinasi dalam rangka Harlah ke-23 PKB itu, hingga Jumat (16/7) ini sudah mencapai 2.600-3.000 warga yang divaksin.
“Pelaksanaan vaksinasi itu tidak hanya untuk warga di Kecamatan Solokanjeruk, juga untuk warga lainnya di Kecamatan Ibun, Paseh, Majalaya dan kecamatan lainnya di Kabupaten Bandung,” ungkapnya.
Pada kegiatan reses door to door itu, imbuh Renie Rahayu, pihaknya turut membagikan makanan dan snack kepada warga sekitar.
“Alhamdulillah kita bisa menyerap informasi terkait dengan kepercayaan warga setelah divaksin Covid-19. Selain itu memberikan informasi terkait manfaat divaksin untuk masyarakat karena dapat meningkatkan imunitas tubuh,” pungkasnya. (nk)