Pemkot Dan PTDI-STTD Kerja Sama Hadirkan Sdm Transportasi Atasi Kemacetan

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung menjalin kerja sama dengan Politeknik Transportasi Darat Indonesia (PTDI) – Sekolah Tinggi TRansportasi Darat (STTD). Kerja sama ini dibuat dalam rangka pemenuhan Sumber Daya Manusia (SDM) bidang transportasi di Kota Bandung.

Dalam hal ini, PTDI-STTD akan memberikan 33 orang lulusan terbaiknya untuk bergabung bersama Dinas Perhubungan Kota Bandung. Kebutuhan SDM ini disesuaikan dengan analisis beban kerja masalah transportasi di Kota Bandung.

Wali Kota Bandung, Oded M. Danial menuturkan, sejumlah persoalan yang cukup krusial di Kota Bandung saat ini berkenaan dengan kepadatan lalu lintas. Sehingga, di samping solusi melalui pendekatan infrastruktur juga memerlukan dukungan manajemen dari SDM berkompeten menangani persoalan transportasi.

“Sejak saya mendapat amanah pindah dari legislatif ke eksekutif dari sekian problematika persoalan yang dihadapi oleh warga Kota Bandung sesungguhnya salah satunya yaitu transportasi dan kemacetan. Jalan tidak bertambah sejak dulu, sementara kendaraan setiap hari bertambah,” ucap Oded di Balai Kota Bandung, Kamis, (25/3/2021).

Melalui pendekatan infratruktur, Oded sudah menghadirkan dua flay over dalam 2,5 tahun kepemimpinannya. Tambahan satu flyover juga tengah digarap sebagai upaya untuk mengurai kemacetan.

Dua jalan layang yang baru rampung dibuat yakni penghubung Jalan Terusan Jakarta ke Jalan Supratman, dan Jalan Lasmi melintasi persimpangan Jalan Gatot Subroto. Sementara satu fly over yang tengah digarap yakni di Jalan Soekarno Hatta melewati simpang Cibaduyut dan simpang Kopo.

“Namun demikian tidak hanya cukup menghadirkan pembangunan infrastruktur, tetapi ada yang lebih penting yaitu bagaimana kita melengkapi sumber daya manusia dari transportasi. Ketika diskusi bersama Dishub menyampaikan ada semacam gagasan kerjasama dengan PTDI-STTD, yang ketika saya mendengar kerjasama ini diharapkan Pemkot Bandung bisa mendapatkan SDM,” bebernya.

Lewat kerja sama ini, Direktur PTDI-STTD, Hindro Surahmat telah menugaskan delapan lulusan Transportasi Darat Sarjana Terapan untuk mengisi formasi sebagai pengawas transportasi sebanyak empat orang. Lalu dua orang analis angkutan darat, serta dua orang lainnya mengisi posisi analis kebutuhan perlengkapan jalan.

Ditambah dengan 25 lulusan Diploma III Manajemen TRansportasi Jalan dengan rincian tujuh orang untuk pengelola pengawasan LLAJ. Lalu empat orang pengelola angkutan kendaraan. Dua orang pengelola usaha angkutan.

Selebihnya yakni pengelola rekayasa lalu lintas sebanyak tiga orang. Kemudian Sembilan orang lainnya untuk mengisi formasi pengelola terminal.

“Ini pintu masuk kerjasama bukan hanya mencetak SDM saja. Namun juga membuka ruang kerjasama untuk yang lain. Mudah-mudahan bisa membawa manfaat buat masyarakat,” kata Hindro.

Hindro mengungkapkan system pendidikan di PTDI-STTD tidak hanya berbasis vokasi. Namun juga dibekali keterampilan lain yang dipersiapkan untuk menjawab tantangan masalah transportasi di Indonesia yang dinilai tidak mudah.

“Prinsipnya kami mencetak SDM bagaimana menangani transportasi di Indonesia yang cukup berat. Ini semakin berat ke depannya teknologi berkembang cukup pesat. Oleh karenanya kami menyiapkan masterplant kendraan listrik di Indonesia, kami juga mengembangkan LRT dan MRT,” ungkapnya. (asp).