UNTUK menangani pasen Covid 19 yang terus meningkat, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung membutuhkan 224 orang tenaga kesehatan (nakes). Selain itu juga tengah mempersiapkan 234 bed (tempat tidur) di RSUD Oto Iskandar Di Nata (Otista).
“Tadi perlengkapannya sudah dihitung, dan siap 234 bed,” ungkap Bupati Bandung Dadang Supriatna saat meninjau RSUD Otista di Soreang, Senin (21/6/2021).
Selain itu jelasnya, pasien yang sedang menjalani isolasi di Balai Latihan Kerja (BLK) Manggahang, Baleendah juga akan ditarik ke RSUD Otista agar fokus dalam pelayanan.
Untuk nakes imbuhnya, Pemkab Bandung akan mendapat bantuan dari Pemprov Jabar sebanyak 224 orang nakes khusus untuk merawat pasien covid-19.
“Kita membutuhkan sekitar 224 orang personil, mulai dari dokter umum, perawat sampai petugas kebersihan dan lain sebagainya. Status kewilayahan kita masih merah, ini sedang puncak-puncaknya, makanya kita tetap waspada dengan disiplin prokes 5M,” paparnya.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Kabupaten Bandung Grace Mediana Purnami memaparkan, kasus positif untuk saat ini mencapai sekitar 1.800 orang. Baik yang dirawat, maupun sedang melakukan isolasi mandiri.
Namun ujarnya, tingkat kesembuhan pasien terpapar Covid di Kabupaten Bandung mencapai 90%, atau memenuhi kriteria dari WHO yakni diatas 80%.
Penanganan pandemi, ujar Kadinkes, harus dilakukan dari hulu ke hilir. Dari hulu bagaimana agar kasus covid terkendali. Sedangkan hilir dampak dari hulu, yaitu penanganan akhir kasus.
“Saat ini terjadi ketidakseimbangan jumlah nakes dengan ketersediaan tempat tidur. Sehingga banyak keluhan, pasien tidak dapat dilayani. Jumlah kasus positif saat ini paling banyak melakukan isoman, kurang labih 1200 sampai 1300 orang,” bebernya
Bed Occupancy Rate (BOR) atau tingkatketerisian bed di Kabupaten Bandung jelasnya, sudah tinggi. Terutama pasien kategori merah, yang memerlukan penanganan khusus, sudah penuh atau mencapai 100%. Sedangkan bed untuk pasien kategori kuning dan hijau baru 95%.
Otista, tambahnya, belum memenuhi persyaratan untuk perawatan pasien covid-19 dengan kategori merah. Karena ruang untuk isolasi merah, klasifikasinya tinggi.
“Meskipun fasilitas di RSUD Otista belum lengkap, namun untuk recovery pasien yang hampir sembuh, bisa dilakukan disini. Sudah siap 234 bed, hanya harus diiringi dengan jumlah SDM nya”, pungkasnya. (nk)