PWI Jaya Kembali Gelar Anugerah MHT 2021

PENGURUS Persatuan Wartawan Indonesia Provinsi DKI Jakarta kembali menggelar Anugerah Jurnalistik Mohammad Hoesni Thamrin (MHT) 2021. Ini merupakan kompetisi tahunan dari kerja sama PWI Jaya dengan Pemprov DKI Jakarta. Karya-karya jurnalistik yang dilombakan, seperti biasa, bersinggungan dengan dinamika pembangunan dan pengembangan ibu kota.

Sebagaimana penyelenggaraan tahun 2020, ada tujuh kategori produk jurnalistik yang dilombakan pada MHT Awards 2021 ini. Yakni, Produk Jurnalistik Teks, Foto, Video Stasiun Televisi Terestrial, Video Media Massa Televisi Streaming, Jurnalistik Audio, Jurnalistik Infografis, dan Tajuk Rencana.

Keseluruhan dari karya jurnalistik yang dilombakan, sudah dipublikasikan sejak 1Juni 2020, hingga 31 Mei 2021.

“MHT Awards adalah program unggulan kami dengan dukungan dari Pemprov DKI Jakarta. Antusiasme dan partisipasi teman-teman senantiasa luar biasa,” ungkap Ketua PWI Jaya Sayid Iskandarsyah, Selasa, 16 Maret 2021.

Pelaksanaan MHT Awards 2021 dibahas secara mendalam pada rapat pengurus harian PWI Jaya, Senin, 15 Maret 2021.

“Ini MHT Awards kedua di era pandemi Covid-19. Kami tetap yakin dengan kesungguhan teman-teman jurnalis maupun dukungan dari sponsor, baik institusi maupun perorangan,” ujar Ketua Panitia Pelaksana MHT Awards 2021, Kadirah.

Menurut rencana, penyerahan MHT Awards akan digelar 25 Agustus 2021, di Balai Kota DKI Jakarta. “Kami berupaya untuk mengembalikan marwah MHT Awards, agar penyerahan penghargaannya dilakukan malam hari, sehingga menjadi Malam Anugerah MHT Awards 2021,” harap Sayid Iskandarsyah.

Kendati demikian keinginan tersebut tampaknya sulit direalisasikan jika kondisi ibu kota masih dicengkeram pandemi Covid-19. Tahun 2020, penyerahan penghargaan jurnalistik bergengsi ini dilangsungkan secara sederhana, jauh berbeda dibanding MHT Awards 2019. Meski begitu, Gubernur DKI Jakarta Anies Rasyid Baswedan tetap mengurai kebanggaannya.

Anies Baswedan mengapresiasi para peserta yang telah mengolah dan merekam berbagai peristiwa yang ada di Jakarta menjadi produk berita yang layak dinikmati masyarakat, dan tentunya memiliki unsur mencerdaskan kehidupan bangsa.

Anies Baswedan berpesan pula untuk mempertimbangkan pemakaian bahasa asing dan daerah, guna lebih memperkaya karya jurnalistik yang dihasilkan, agar bisa dinikmati secara lebih luas.

“Karya kita harus dapat dipahami oleh masyarakat global karena Jakarta adalah pemain dunia dan Jakarta ingin menjadi kota yang audiens-nya global,“ demikian antara lain disampaikan Gubernur Anies Rasyid Baswedan tahun silam.*