Proses Pembangunan Jembatan Penghubung Lingkar Timur Dalam Telah Rampung

TERHUBUNGNYA jalur Ciherang Pasawahan dengan Parakan Lima Jatiluhur, nampaknya disambut baik oleh warga sekitar salah satunya oleh Nemah (50). Ibu paruh baya yang bekerja sebagai buruh tani ini nampak merasa bahagia pasalnya selama dirinya tinggal di Desa Parakanlima baru kali ini untuk menuju pasawahan berlangsung cepat.

“Bersyukur adanya jalan dan jembatan jadi mempermudah, apalagi saudara banyak di pasawahan,dulu harus muter sekarang tinggal lewatin jembatan,” katanya di Parakan Lima, Purwakarta. Jumat (13/12/2019).

Pembangunan infrastruktur, mungkin sejauh ini menjadi salah satu program yang diprioritaskan oleh Pemkab Purwakarta. Terbukti, sejak 10 tahun terakhir pembangunan-pembangunan infrastruktur terutama jalan terus dilakukan tiada henti.

rampung1Saat ini, persoalan infrastruktrur khususnya jalan nyaris rampung 100 %. Bahkan, hingga ke peloksok desa pun pemkab telah melakukan pembenahan jalan bagi masyarakat. Dengan kata lain, saat ini jalan yang berstatus milik kabupaten hampir seluruhnya telah mantap. Selain itu, kondisi jalan pun dibuat lebih lebar dari sebelumnya.

Bupati Purwakarta, Anne Ratna Mustika menjelaskan, tahun ini pembangunan infrastruktur juga menjadi fokus kerjanya. Adapun untuk program infrastruktur, sambung dia, salah satunya tak lain menuntaskan PR yang belum rampung sebelumnya. Semilal, finishing jalur Lingkar Barat yang merupakan jalan alternative penghubung dengan kabupaten tetangga.

“Pembangunan infrastruktur juga menjadi prioritas kerja kami,” ujar Anne di Pemkab Purwakarta.

Anne menuturkan,  di akhir tahun nanti jalur alternative Ciherang – Parakan Lima sudah bisa dilalui, sehingga kedepan jalan tersebut diharapkan bisa mempercepat akses.

“Akses jalur darat yang baru dibuka ini, nantinya terhubung dengan dua jalur utama. Nantinya, yang dari jalur Purwakarta-Wanayasa bisa menggunakan jalur ini untuk menuju jalan utama Purwakarta-Bandung tanpa melewati pasar Rebo,” jelas dia.

Anne sedikit menggambarkan terkait jalur alternative baru itu. Jadi, kendaraan dari arah Wanayasa yang hendak menuju jalur Purwakarta-Bandung (Sukatani) bisa menggunakan jalur ini melalui Sawah Kulon, Kecamatan Pasawahan. Kemudian, keluar di sekitar Parakan Lima, Kecamatan Jatiluhur atau persis di jalur utama Bandung-Purwakarta.

rampung“Pembangunan jalan dan jembatan penghubungnya sudah rampung. Tinggal menyisakan beberapa meter lagi yang belum dibeton,” jelas dia.

Sebelumnya, Kepala Dinas PU, Bina Marga dan pengairan Kabupaten Purwakarta, Buddy Supriyadi menambahkan, pembangunan jalan dan jembatan Ciherang yang menjadi penghubung Parakan Lima dan Sawah Kulon dipastikan rampung akhir November ini.

Adapun anggaran yang digunakan dalam pembukaan jalur alternative baru itu mencapai Rp 19 miliar. Dengan rincian, anggaran untuk kontruksi jembatan dan pembebasan lahan sebesar Rp 15 miliar. Serta, pengerasan dan pembetonan jalan dengan nilai anggaran sebesar Rp 4 miliar.

“Pembangunan jalur alternative ini dilakukan dua tahap. Pertama, pembebasan lahan dan pembangunan jembatan yang dilakukan 2017 lalu dengan menggunakan APBD Provinsi. Kemudian, tahun ini pembangunan jalannya. Untuk panjang jalan yang dibangun sekitar 950 meter dengan lebar 5 meter, termasuk TPT dan drainasenya,” jelas dia.

Budi menambahkan, dari catatan yang ada di dinasnya, persentase pembangunan jalan selalu mengalami peningkatan dari tahun ke tahun. Sebelumnya, atau sebelum 2008 lalu, Purwakarta memiliki persentase ruas jalan mantap sebesar 62,2% atau sepanjang 447 Kilometer dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 728,94 kilometer.

“Persenate kemantapan jalan ini terus meningkat dari tahun ketahun. Hingga akhir 2018 kemarin, jalan mantap di wilayah kami mencapai 84,10 %,” jelas dia.

Pihaknya merinci, dari total panjang jalan kabupaten yang mencapai 728,94 kilometer ini, masing-masing 556,079 kilometer merupakan kategori jalan berlapis aspal. Kemudian, jalan kategori beton mencapai 134,710 kilometer. Lalu, 28,135 kilometer dalam kondisi masih krikil.

“Jadi, sudah tak ada jalan tanah di wilayah kami. Adapun untuk yang krikil, itu masih dalam proses finishing,” pungkasnya. (ADV)

dialogpublik.com