KERUMUNAN yang terjadi di obyek wisata pemandian air panas Walini, Rancabali, Kabupaten Bandung yang sempat viral di media sosial (medsos) berakhir pada penutupan sementara obyek wisata di Pasirjambu, Ciwidey dan Rancabali (Pacira) Minggu (16/5) Bupati Bandung, Dadang Supriatna menutup obyek wisata di kawasan tersebut. Hal itu guna menekan penyebaran Covid 19 di Kabupaten Bandung.
“Sebenarnya untuk mencegah terjadinta kerumunan, pengelola objek wisata Walini, terutama di kolam renang sudah melakukan pembatasan,” jelas Ketua Puskopkar PTPN VIII, Ir. Heri Hermawan melalui Kepala Unit Agro Wisata Walini, H. Ade Yuyun Rahayu di Rancabali, Minggu (16/5/2021).
Menurutnya, selain membatasi jumlah pengunjung hingga 50 persen, pihaknya juga menerapkan
protokol kesehatan (prokes) di objek wisata Walini, mulai dari himbauan kepada para pengunjung untuk taat prokes dan menyediakan sarana penunjang prokes.
Ade mengungkapkan, jika Sabtu kemarin sedikitnya 1.360 wisatawan yang berkunjung ke Walini. Objek wisata Walini jelasnya, bisa menampung hingga 2.700 pengunjung.
“Dengan viralnya kerumunan di kolam renang Walini, akan menjadikannya sebagai pengalaman agar kedepan lebih baik lagi. Selain itu, juga akan dicarikan solusi agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tegasnya.
Kedepan jelasnta,.pengeloka akan membatasi pergerakan orang agar menghindari kerumunan, terutama di kolam renang, yaitu dengan membuat garis, sebagai batas pergerakan orang. Selain itu pengelola tidak memfasilitasi untuk belajar berenang.
“Di sini ikon air panas, Pak Bupati menyarankan sudah ganti aja, bukan kolam renang tapi kolam rendam,” tutur Ade.
Ade menambahkan, dengan adanya kebijakan pemerintah yang menutup seluruh objek wisata yang ada di Pacira, berdampak pada meruginya.para pengelola objek wisata. Karena jelasnya, libur lebaran itu masa panen bagi pariwisata, untuk itu harapnya penutupan tidak berlangsung lama.
“Biasanya dalam momen H+1 sampai H+10 lebaran kami panen dan omset bisa mencapai Rp1,2 miliar. Kemudian dengan adanya penyekatan jalan, berimbas terhadap resort, yang sudah booking terpaksa kami cancel, ada 24 pemesan sudah di cancel,” pungkasnya.(nk)