Pemkot Bandung Dan BIGRS akan menata kawasan Jalan di Supratman

PEMERINTAH Kota (Pemkot) Bandung bersama Bloomberg Philantropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS) akan menata kawasan Jalan di Supratman (area Taman Persib) menjadi lebih berkeselamatan.

Saat ini, jalan di kawasan Taman Persib tersebut direkayasa sehingga pengendara dari arah selatan (Jalan Jakarta, Laswi, Ahmad Yani) harus mengelilingi Taman Persib dulu jika hendak menuju ke arah utara (Pusdai, Gasibu). Pelimpahan kendaraan untuk mengelilingi Taman Persib tersebut berdampak bagi keselamatan jalan, khususnya para pelajar yang banyak menggunakan akses jalan tersebut.

Kepala Sub Bidang Perencanaan Infrastruktur dan Pengembangan Wilayah II pada Badan Perencanaan Penelitian dan Pembangunan (Bappelitbang) Kota Bandung, Sam Satriabadra menyebutkan, akan memfungsikan kembali jalur yang saat ini ditutup (tepat di area Taman Persib, red). Namun akan dilengkapi fasilitas keselamatan bagi pejalan kaki.

Ini diyakini akan berdampak positif bagi ruas jalan yang terkoneksi langsung dengan area Taman Persib seperti Jalan Cendana, Bengawan, sampai ke Jalan Riau.

“Jika sebelumnya kami menciptakan kawasan jalan berkeselamatan di satu trase saja, sekarang eksekusinya sudah masuk kawasan,” ujar Sam pada Bandung Menjawab di Balai Kota, Kamis (22/8/2019).

Sam menyatakan, perencanaan penataan jalan Supratman saat ini sudah memasuki tahap akhir pada konseptual desain, dan dalam waktu dekat akan segera dieksekusi.

“Kita akan fokus menjadikan Kota Bandung ramah bagi pejalan kaki,” katanya.

Senada dengan Sam, Kepala Seksi Manajemen Transportasi pada Dinas Perhubungan (Dishub) Kota Bandung, Sultoni menyebutkan, jalan yang berkeselamatan itu adalah jalan yang mendahulukan kenyamanan pejalan kaki dan sepeda.

“Produksi dan konsumsi kendaraan memang tidak bisa kita kendalikan. Tetapi kita harus bisa mengendalikan sistem penggunaannya, agar semua pengguna jalan merasa nyaman,” ujar Sultoni.

Oleh karenanya, ia juga menyebutkan nantinya di kawasan Supratman akan didesain ramah bagi pejalan kaki.

“Karena merupakan kawasan sekolah, di sana juga akan kami siapkan area drop off (area menurunkan penumpang) bagi pengguna kendaraan yang hendak mengantar-jemput putra-putrinya. Sehingga kendaraan-kendaraan yang berhenti itu tidak mengganggu lalu lintas,” papar Sultoni.

Ia juga menambahkan, trotoar di sepanjang jalan dari SMP Negeri 14 Bandung hingga Ciujung akan dilebarkan, khususnya untuk keselamatan para pelajar yang menggunakan jalan tersebut.

Sebagai informasi, BIGRS memulai masa kerja sama dengan Kota Bandung pada tahun 2015. Pendampingan BIGRS akan berakhir pada tahun 2019.

Mengulas konsen dan kolaborasi BIGRS dengan Pemerintah Kota Bandung dari tahun ke tahun, setidaknya ada 3 kampanye keselamatan jalan yang dilakukan: penggunaan helm yang benar, penggunaan sabuk pengaman pada pengendara mobil, dan batas kecepatan minimum serta maksimum untuk pengendara di Kota Bandung.

Selain itu, beberapa titik jalan di Kota Bandung dijadikan prototype untuk jalan berkeselamatan seperti misalnya di kawasan simpangan Jalan Ahmad Yani dan Cikudapateuh.

“Pada 2019 ini, kami kembali fokus pada penggunaan helm yang baik dan benar. Utamanya adalah mengampanyekan klik helm biar selamat,” ujar Enforcement Assistant pada Bloomberg Philantropies Initiative for Global Road Safety (BIGRS) Kota Bandung, Johan Ramadhan.

Johan menyebutkan, selama masa kerja sama tersebut, ada pula output berupa laporan rutin berbentuk buku yang berisi data keselamatan jalan di Bandung. Data ini tersinkronisasi dengan data kepolisian dan rumah sakit. Nantinya, data tersebut digunakan sebagai rujukan konsen eksekusi upaya keselamatan jalan.

“Dari annual report tersebut, bisa dipetakan jalanan mana di Bandung yang bisa kita buat lebih berkeselamatan,” ujarnya.

Jika sudah rampung nanti, kawasan Supratman bukan kawasan pertama yang menjadi kawasan jalan berkeselamatan hasil kerja sama Pemkot Bandung dan BIGRS.

Sebelumnya, kawasan pedestrian di Jalan Sudirman, Simpang Asia Afrika dan Alun Alun Timur, Simpang Alun Alun Timur dan Dalem Kaum, Simpang Dewi Sartika dan Kepatihan, Simpang Ahmad Yani, Jalan Veteran dan Jalan Naripan, dan Simpang Cikudapateuh telah jadi area implementasi keselamatan jalan.(DP)

dialogpublik.com