Keuntungan BPR Kerta Raharja di 2020 Dipastikan Menurun

ASISTEN Ekonomi Kesejahteraan (Ekjah) Kabupaten Bandung, H Marlan menjelaskan, keuntungan PT BPR Kerta Raharja di 2020 dipastikan menurun.

Hal itu berbanding terbalik dengan kinerjanya, yang mendapat apresiasi dari Jasa Otoritas Keuangan ( OJK). ” Dampak dari Pandemi Covid 19 keuntungan BPR Kerta Raharja menurun, tetapi kinerjanya baik, sehinģga beberapa BPR milik kabupaten/kota lain malah diminta untuk diberi bantuan modal oleh kita,” jelasnya, Kamis (14/1/2021) di Soreang.

Mengenani prosentase penurunan laba BPR, Marlan mengaku, belum mengetahui pasti karena harus dihitung dulu oleh akuntan publik, serta rapat umum pemegang saham (RUPS) juga belum dilaksanakan.

Tetapimelihat dari kinerja jelasnya, BPR Kerta Raharja masih sehat, hanya dari sisi keuntungan ada penurunan. Karena di masa pandemi, ada beberapa program yang tidak tercapai diantaranya kredit.

Tapi BPR melakukan terobosan dengan program bantuan kredit untuk UMKM yang besarnya Rp 1,5 juta, dengan bunga 3% per tahun. Langkah itu, sebagai upaya Kerta Raharja dalam melakukan pemulihan ekonomi.

Mengenai kredit macet, menurutnya tidak terlalu besar perkiraan sekira Rp 5 miliar. Sedangkan untuk dana penyertaan modal, polanya di ubah menjadi lima tahun.

“Nanti setiap tahunnya disesuaikan dengan kondisi keuangan daerah. Kalau untuk tahun sekarang sekitar lima miliaran,” paparnya.

Sementara, Direksi Bank Kerta Raharja H. Beni Ubarsyah SE, M.M., membenarkan, jika dampak pandemi Covid-19, berdampak pada usaha perbankan.

“Terutama bagi retail banking seperti kami,” ujarnya.

Beni mengungkapkan bahwa pendapatan bank Kerta Raharja menurun hampir 40 % di tahun buku 2020. Hal ini karena adanya relaksasi kredit para debitur BPR yang mencapai lebih dari Rp 23 miliar.

“Tetapi, kami masih bisa setor sekitar Rp1,8 miliar ke kas daerah. Saat ini sedang proses audit oleh akuntan publik, kita tunggu saja hasilnya,” tutup H. Beni.(nk)