Inilah Contoh Perusahaan Yang Perduli Memasarkan Produk Hasil UMKM Lokal

TIDAK banyak perusahaan yang peduli dan mau melirik pengusaha kecil mengingat pertimbangan untung rugi dari sebuah perusahaan besar bila harus bergelut dengan pelaku usaha UMKM.

Sebab, perusahaan yang berorientasi kapitalis tentu lebih melihat untung besar dan cepat daripada harus berjibaku ngurusin apalagi harus mendidik pelaku usaha bermodal Senin Kemis.

Namun tidak demikian dengan PT. Payon Barokah Sejahtera yang dikomandani seorang direktur muda dan handal bernama Danang Andri ini.

Sisi lain yang patut dicontoh oleh perusahaan seperti PT. Payon ini, menurut sang direktur, dia tak segan berkeliling ke desa-desa mencari produk hasil masyarakat kemudian berdiskusi dengan para pelaku UMKM, memberikan masukan bagaimana hasil produk pelaku usaha kecil bisa tampil dan dijual ke luar daerah dan masuk ke toko atau galeri modern.

PT. Payon ini, kata Danang, bergerak dibidang distribusi produk-produk yang dihasilkan oleh pelaku UMKM lokal.

“Kenapa para pelaku usaha UMKM mau pake PT. Payon karena kalau perorangan itu kurang tanggapan dari buyer. Tapi kalo menggunakan perusahaan lebih meyakinkan buyer,”kata direktur PT. Payon Barokah Sejahtera ketika berbincang dengan wartawan dialogpublik.com disela acara penandatanganan kerjasama antara PT. Payon Barokah Sejahtera dengan pelaku UKM Samarina dan e-commerce Toko Purwakarta (Topur), Senin, (22/2/2021) di Workshop Samarina, Kavling Pemda Jl. Tangkuban Perahu No.4, Ciseureuh, Purwakarta.

Hadir pada acara MoU PT. Payon Barokah Sejahtera hari itu antara lain, Kepala Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP), Dra. Hj. Karliati Juanda Sekdisnya, Husni SH beserta jajaran dan tamu undangan lain yang terbatas sesuai protokol kesehatan covid-19.

Menurut pengakuan direktur PT. Payon, banhyak produk UMKM yang pingin didistribusikan keluar Purwakarta oleh PT. Payon tetapi dari kesiapan produknya itu banyak yang belum siap.

“Dari sisi produknya, sisi kemasannya. Banyak yang pengen dipasarkan melalui PT. Payon tapi karena kesiapan kurang kita tidak bisa kerjsama memasarkan. Kalau dengan Samarina kita tidak ada kendala, karena sudah ready semua baik kemasan, kualitas produk maupun kuantitas produk yang dibutuhkan,”ujar Danang.

Diungkapkan Danang, PT. Payon sudah menjalin kerjasama sedikitnya dengan 18 UMKM. Rata-rata produk yang dipasarkan adalah produk kuliner seperti snack, keripik dan lain lain.

“UMKM sebenarnya sudah mulai menggeliat, semangatnya juga sudah ada. Mungkin tinggal will dari pemerintah lebih intensif lagi memberi bantuan apakah itu penyuluhan dan pelatihan maupun dari sisi yang lain yang dibutuhkan oleh pelaku usaha kecil,”harap Danang. (jainul Abidin)