Dana Pilkada Kabupaten Bandung Terbesar Se- Indonesia

BUPATI Bandung, H.Dadang M Naser mengatakan, untuk menyukseskan Pilkada Kabupaten Bandung 2020, dana APBD telah memgalokasikan hibah hingga Rp 150 miliar lebih. Jumlah itu merupakan terbesar se Indonesia,

“Jadi saya harapkan, agar masyarakat kabupaten Bandung jadilah pemilih yang cerdas, agar pemilunya berkualitas,” tuturnya usai launching jinggle dan maskot pilkada Kabupaten Bandung 2020, Sabtu (8/3) di Stadion Si Jalak Harupat, Kutawaringan, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Dia menerangkan, besarnya dana pillada akibat dari besarnya hak pilih. Dari 3,7 penduduk Kahupaten Bandung jumlah hak.pilihnya sekitat 2,3 juta lebih. “Banyaknya jumlah hak pilih, berpengaruh juga pada besarnya anggaran pilkada ,” tuturnya.

Namun besarnya anggaran tidak jaminan pilkada sukses, tetapi dengan semangat sabilulungan selain sukses, juga bisa memdapatkan kepala daerah yang berkualitas.

Bahkan pada pesta demokrasi sebelumnya, dengan semangat kebersamaan Kabupaten Bandung berhasil menyelesaikan sengketa pemilu tanpa harus maju ke Mahkamah Kostitusi (MK).

“Hal itu dikarenakan masyarakatnya sudah memahami karakter Sabilulungan, yaitu kebersamaan, saling asah dan saling asuh, ” jelasnya.

Dadang menambahkan, demokrasi itu kebersamaan. Jika beda dukungan atau pandangan silahturahmi jangan sampai putus, apalagi dikeluarga atau tetangga.”Silahkan bersilahturahmi, saya juga ijinkan balon dari golkar untuk bertemu dengan partai lain,” imbuhnya.

Pada kesempatan itu, Dadang mengapresiasi, kinerja KPU yang sudah memilih hewan endemik Kabupaten Bandung, Macan tutul (si.mantul) jadi menjadi maskot Pilkada Kabupaten Bandung 2020,

Sementara Ketua KPU Kabupaten Bandung Agus Baroya berharap, launching logo dan jingle Pilkada Kabupaten Bandung 2020 bisa menggenjot tingkat partisipasi publik di Pilkada yang rencananya digelar 23 September nanti.

“Kegiatan ini, juga sebagai ajang sosialisasi bahwa pada Rabu 23 September 2020 akan digelar Pilkada Kabupaten Bandung. Sehingga diharapkan target nasional partisipasi Pilkada Serentak sebesar 79 persen bisa tercapai,” ujarnya.

Sosialisasi secara massif, sistematis dan terstruktur harus dilakukan, agar seluruh masyararakat bisa mendapatkan informasi tentang Pemilu Kabupaten Bandung dan terlibat menggunakan hak pilihnya.

Agus mengaku, bukan hal yang mudah untuk merealisasikan 79 persen partisipasi publik, karena tantangan dan dinamikanya berbeda dengan Pilkada sebelumnya yang tingkat partisipasi 63 persen.

“Jadi kita kerja saja, bismillah,” ucap Agus, seraga menambahkan, peranan media massa sangat strategis dalam mensosialisikan Pilkada Kabupaten Bandung, termasuk menangkal hoax.(nk)