ANGOTA DPRD Kabupaten Bandung, Hj.Linda Herlina menggelar reses di masa sidang ll tahun 2025, Selasa (11/3/2025).
Linda menggelar reses di tiga wilayah yakni; Desa Ciaro Kecamatan Nagreg, Nagrog (Cicalengka) dan Desa Bojongloa Kecamatan Cicalengka.
Saat itu masyarakat yang hadir mayoritas mengeluhkan tentang pembangunan infrstruktur, terutama jalan serta gang. Namun, ada juga diantaranya menyanpaikan aspirasi soal pinjaman bergulir tanpa bunga dan agunan serta soal usaha tambang galian C.
“Akibat adanya galian C lingkungan kami jadi rusak tidak lagi asri seperti dulu. Kalau hujan air fan lumpur dari usaha galian masuk ke perkampungan, jika kemarau itu debu sampai masuk rumah warga,” jelas warga Kampung Cibeuneur, Nagreg, Lili (64) yang saat itu ikut menghadiri reses di Desa Ciaro.
Menurutnya, dari awal warga Cibeuneur terutama RW 001 dan 002 menolak kehadiran usaha tambang galian C, sebab tidak menguntungkan karena warga umumnya berusaha sebagai petani.
” Jadi saya mohon Pemkab Bandung untuk mengkaji ulang dan lebih berpihak pada kami, rakyat miskin,” ujarnya.
Hal senada diungkapkan,
waga RW 05 Desa Ciaro, Edi Taryadi. Menurutnya, dia merasa kesulitas untuk mengakses bantuan modal yang digulirkan Pemkab berupa pinjaman bergulir tanpa bunga dan tanpa agunan.
“Saya ingin menyerap pinjaman bergulir iru untuk tambahan mofal usaha,” jelas pedagang asong ini.
Sementara itu, warga lainnya mengeluhkan soal pelayanan terutama bidang pendidikan dan kesehatan yang masih belum maksimal. Terutama untuk pasien yang berbekal kartu BPJS.
Masalah kemiskinan juga disampaikan warga, sebab itu berdampak pada tingginya angka pernikahan usia dini di Desa Ciaro.
Hal lain yang disampaikan warga soal kemiskinan. Menurut warga RW 07,Taryana dampak dari kemiskinan di Ciaro angka pernikahan usia muda (dini) relatif masih tinggi.
Sementara itu, legislator PKB, Linda Herlina mengatakan, program pinjaman bergulir merupakan program.prioritas Bupati Bandung untuk membantu masyarakat yang mau berusaha.
“Jadi itu sifatnya bantuan modal atau untuk yang sudah berusaha tambahan modal, nilainya Rp 2 juta pengembaliannya bisa dicicil selama 10 bulan,” tuturnya.
“Semua bisa mendapatkan bantuan modal tersebut, tinggal datang ke BPR KS atau cabangnya yang ada di Nagreg,” jelasnya.
Namun, jelas politisi asal dapil 4 ini, seluruh aspirasi yang disampaikan masyarakat akan dibawa ke meja dewan untuk dibahas baik di komisi maupun fraksi.
“Terutama aspirasi soal infrastruktur, karena sesuai dengan bidang saya di Komisi C, akan dibawa ke rapat komisi dan hasilnya disampaikan ke eksekutif melalui pimpinan dewan,” jelasnya.(nk)