KETUA Komisi D DPRD Kabupaten Bandung, H. Yanto Setianto, MM menegaskan, trotoar yang hancur akibat proyek pipanisasi PDAM Tirtarahardja. Hal itu terjadi akibat kurangnya koordinasi.
“Prihatin di lingkungan Kabupaten Bandung beberapa OPD dan Perusahaan daerah (perusda) kurang koordinasi. Trotoar yang sudah dibangun DPUTR dirusak oleh PDAM,” tegasnya saat dihubungi usai menghadiri Pelantikan Kadin Kab Bandung masa bakti 2019 -2024, Jumat (28/2/2020) di Soreang Jawa Barat.
Proyek pipanisasi di jl.Al-Fathu, Soreang (depan komplek Perkantoran Pemkab Bandung) high cost, karena selain membongkar harus memperbaiki kembali totoar itu dengan kualitas yang sama.
“Hawatir kwalitasnya tidak sama. Ini kan sudah terjadi, dan harus yang terakhir. Jadi ke depan antara OPD dan Perumda atau BUMD harus ada koordinasi” imbuhnya.
Terkait pelaksanaan proyek menurutnya, hal itu bisa direschedule, dari Maret atau April bisa ke Oktober dan Nopember.
Tetapi nantinya DPRD akan meminta ekpose dari OPD mengenai rencana kerja untuk tahun anggaran berjalan, serta dua tahun ke depan.
Yanto berharap, untuk di wilayah perkotaan sebaiknya trotoar lebarnya 2 meter serta tingginya ditambah. “Jadi bisa dipasang instalasi air, komunikasi dan drainase.
Sebelumnya diberitakan pipanisasi PDAM Tirta Raharja di jalan Alfathu, Soreang Kabupaten Bandung merusak trotoar di depan Komplek Perkantoran Pemkab Bandung. Padahal trotoar itu baru dibangun. (nk)