GERAKAN Word Cleanup Day (WCD) dan peringatan hari ozon merupakan momen penting untuk meningkatkan motivasi dan meningkatkan kepedulian memelihara lingkungan, hidup kita dengan cara masyarakat memelihara bumi, agar bisa dijadikan sebagai tempat berusaha Hal ini penting untuk menyelamatkan lingkungan dengan melakukan pilah sampah dari rumah, penanaman pohon di lingkungan rumah, kantor sekolah, dan di lahan-lahan yang tidak produktif menjadi produktif, sehingga ozon akan tetap bertahan melindungi bumi.
Demikian ditegaskan Bupati Kuningan H Acep Purnama melalui Kepala Dinas Lingkungan Hidup, Wawan Setiawan, S.Hut., MT. saat dikonfirmasi Senin (20/9/2021) terkait WCD dan peringatan Hari Ozon.
Untuk mewujudkan lingkungan yang bersih Wawan mengajak, segenap lapisan masyarakat untuk peduli terhadap sampah dengan merubah mindset, bahwa sampah itu tidak dibuang tapi dikelola dengan baik.
Lebih lanjut, Wawan mengatakan, peringatan WCD ini sekaligus memperingati Hari Ozon Sedunia (16 September), Alhamdulillah sekolah yang lolos penilaian Adiwiyata Tangguh tingkat kabupaten sebanyak 6 sekolah, dan 8 sekolah diajukan untuk Adiwiyata tingkat provinsi Dan 3 sekolah lainnya diajukan untuk Adiwiyata tingkat nasional.
“Mudah-mudahan lolos ke tingkat provinsi maupun nasional,” tuturnya.
Sementara berdasarkan hasil pemantauan didaerah pedesaan, masalah penanganan sampah belum optimal, pasalnya masih banyak warga yang buang sampah sembarangan. Seperti di Kota Kuningan dan sekitarnya. Nampak dibeberapa titik masih ada sampah tercecer diatas trotoar jalan.
Kendala klasik dihadapi Dinas Lingkungan Hidup dan Kebersihan Kabupaten Kuningan, akibat terbatasnya armada /truck pengangkut sampah.Terlebih ihwal kesadaran masyarakat saat ini, masih harus terus ‘digiring’ dan digalakan melalui gerakan kebersihan. Sebagai ilustrasi tumpukan sampah kerap ‘ menggunung’ di lokasi terminal Cidahu dan ironisnya hanya belasan meter saja dari kantor Pusat Kesehatan Masyarakat (Puskesmas) Cidahu. Masalah Persampahan ini, perlu mendapat perhatian serius dari Pemerintah kab Kuningan.
Menyikapi hal ini tegas Wawan, perubahan ‘mind set’ masyarakat harus terus didorong melalui berbagai upaya yang lebih bersifat pendampingan dan edukasi.
Regulasi sudah ada, selanjutnya tinggal pendampingan dari dekat di tingkat komunitas. Seperti RT, RW, desa/ kelurahan termasuk lingkungan sekolah dan kantor .
“Mudah-mudahan dengan WCD, gerakan kebersihan menjadi awal dan menjadi kebutuhan kita bersama untuk menuju lingkungan bersih,” pungkasnya. (H WAWAN JR)