Untuk pembentukan karakter seseorang, salah satunya melalui gerakan Pramuka

DINAS Pendidikan (Disdik) Kabupaten Bandung Barat (KBB) mewajibkan para pendidik se-KBB, untuk mengikuti kursus kepramukaan secara berjenjang.

Terutama para pendidik, baik tingkat Sekolah Dasar (SD) maupun tingkat Sekolah Menengah Pertama (SMP) yang belum lama ini dilantik menjadi Kepala Sekolah (Kepsek).

Kepaka Disdik KBB, Asep Dendih menegaskan, Seperti diketahui, pekan lalu Bupati Bandung Barat Hengky Kurniawan melantik 451 Kepala SD dan SMP se-KBB. Kepsek baru tersebut diwajibkan untuk mengikuti kursus Pramuka sesuai tingkatannya. Kedudukan Kepsek dalam organisasi Pramuka cukup kuat, sebagai Ketua Majelis Pembimbing Gugus (Mabigus),” terangnya.

“Saya mewajibkan semua pendidik, terutama 451 kepala sekolah yang kemarin dilantik untuk mengikuti kursus Pramuka. Mau orientasi Pramuka, mau KMD (Kursus Pramuka Mahir Tingkat Dasar) atau KML (Kursus Pramuka Mahir Tingkat Lanjutan),”

Menurutnya, untuk pembentukan karakter seseorang, salah satunya melalui gerakan Pramuka.

Namun akibat pandemi Covid-19, selama dua tahun terakhir, pembentukan karakter pada anak didik nyaris berkurang lantaran
proses belajar mengajar dalam jaringan (daring).

“Pendidikan karakter, baik untuk guru maupun siswa itu memang harus dibangkitkan lagi dengan program khusus. Salah satu pembentukan karakter, yang saya kira cukup tepat melalui gerakan Pramuka,” tegas Asep

Sebagai seorang pembina Pramuka di lingkungan sekolah, pendidik memiliki peranan penting untuk menjadi infomator motivator, organisator dan pembimbing anak-anak didiknya.

Namun sebelum mereka terjun menjadi pembina Pramuka, harus memahami dulu tentang gerakan kepramukaan melalui kursus Kepramukaan.

“Makanya, saya mewajibkan semua pendidik terutama 451 Kepsek baru untuk ikut kursus Kepramukaan, tujuannya, untuk membangkitkan kembali pendidikan karakter,” bebernya.

“Salah satu pendidikan karakter ada di pendidikan pramuka, maka seorang kepsek harus mampu membentuk karakter dirinya sendiri, supaya nanti bisa memberikan contoh dan tauladan baik ke pembina pramuka atau ke anak didiknya,” tegasnya lagi.

“Untuk pelaksanaan penyelenggaraan orientasi, KMD atau KML lanjut Asep, bisa dianggarkan dari Disdik atau swadaya”, pungkasnya.(*trs).