WAKIL Ketua Forum Bandung Sehat (FBS) Kota Bandung, Yunimar Mulyana mengingatkan masyarakat harus semakin waspada dan disiplin 6M. Apalagi saat ini kondisi Covid-19 semakin mengkhawatirkan dan tingkat penyebarannya semakin cepat.
Oleh karenanya Yuni meminta masyarakat yang sudah berusia di atas 18 tahun dan belum mendapat vaksinasi Covid-19, segera mengunjungi puskesmas terdekat.
Sebab saat ini Pemerintah Kota Bandung sudah memberi banyak kemudahan, diantaranya pelaksanaan vaksinasi tidak terbatas domisili masyarakat.
“Sekarang bukan 5M lagi tapi 6M, yang ke-6 yaitu Mendapatkan Vaksinasi dan Mengkonsumsi Makanan Bergizi,” katanya saat meninjau pelaksanaan Vaksinasi Massal yang diselenggarakan oleh FBS Kota Bandung di Gedung Binangkit PKK Kota Bandung, Senin (28/6/2021).
“Jadi bagi yang belum mendapat vaksinasi, segera mengunjungi puskesmas terdekat agar mudah-mudahan pandemi ini segera berakhir,” imbuhnya.
Yuni mengatakan, pada kegiatan vaksinasi massal kali ini menyasar 1000 orang ex-officio beserta keluarga dari organisasi FBS, WPA (Warga Peduli Aids), YKI (Yayasan Kanker Indonesia), Bunda Paud, dan RBM (Rehabilitasi Bersumberdaya Masyarakat) Kota Bandung.
“Kita ingin mendukung percepatan vaksinasi, karena ternyata dari pengurus beserta keluarganya ada yang belum terfasilitasi dan memang ini sudah direncanakan atas inisiasi Ummi (Siti Muntamah, Ketua FBS),” ungkapnya.
Karena target sasaran mencapai 1.000 orang, maka pihaknya telah mengatur sedemikian rupa agar tidak terjadi kerumununan. Vaksinasi dibagi menjadi dua hari dan setiap peserta mendapat jadwal vaksin yang berbeda.
“Kami mengantisipasi juga kegiatan hari ini dengan mengatur jadwal, karena ada ex-officio dari beberapa organisasi yang diketuai oleh Umi maka kita perjam,” ungkapnya.
“Semua diatur jadwalnya. Jadi mereka tidak hadir disaat yang bersamaan, tapi mereka hadir sesuai jadwal yang kita kirim melalui WhatsApp,” terangnya.
Sementara itu, Ketua Pelaksana Vaksinasi FBS Kota Bandung, Agus Mauludin mengatakan, dari 1.000 orang yang akan mengikuti vaksinasi, 200 di antaranya merupakan disabilitas.
“Maka dari itu kita sediakan fasilitasnya, mulai pekasanaan dilakukan di lantai dasar. Kita sediakan fasilitator khusus, dan sediakan ruang vaksinasi khusus untuk disabilitas,” terangnya.
Bagi para disabilitas, wajib membawa pendamping untuk menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Kemudian bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit khusus, diwajibkan membawa surat keterangan dari dokter.
“Untuk disabilitas tentunya mereka harus didampingi, karena kita tidak pernah tahu mereka disabilitasnya seperti apa, dan pendampingnya ini mereka nanti akan diberikan vaksinasi,” tuturnya. (tan).