Status Tanggap Darurat, Pemkab Kuatkan Dapur Umum

PASCA penetapan status tanggap darurat, Jum’at (8/3/2019), Pemkab Bandung kuatkan dapur umum di tiga titik. Penetapan tersebut berlaku selama 7 hari ke depan, akan diperpanjang selama banjir belum surut.

Bupati Bandung H. Dadang M. Naser meninjau, kesiapan dapur umum di Gedung Inkanas dan Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah serta Radio Bojes Bojongsoang.

“Prosedur penetapan tanggap darurat saat ini berbeda dengan sebelumnya, kali ini tanggap darurat khusus untuk dapur umum. Jadi tidak ada kucuran dana infrastruktur,” ungkapnya.

Penanganan tanggap darurat, intinya menyelamatkan jiwa, karena disinyalir masih banyak warga yang bertahan di rumah masing-masing. Hingga ada yang kelaparan atau sakit,  karena kurang makan dan kurang minum.

“Untuk itu kami juga menyiapkan dapur umum mobile untuk distribusi makanan dan minuman bagi warga yang masih bertahan di lokasi masing-masing. Mohon kepada para relawan dan tokoh masyarakat, monitor terus agar bantuannya merata,” tegasnya.

Dengan dikeluarkannya Peraturan Presiden (Perpres) nomor 15 Tahun 2018, tentang Citarum Harum, Dadang berharap penanganan banjir  di Bandung Selatan ada keseriusan dari pemerintah pusat, tidak hanya melibatkan Balai Besar Wilayah Sungai (BBWS) Citarum.

Karena pembangunan  Kolam Retensi Cieunteung tidak cukup untuk menanggulangi banjir. Kini pemerintah tengah membangun Terowongan Curug Jompong,  itu akan lebih ideal jika ditambah denga adanya danau di wilayah  Andir, Baleendah.

Saat hujan reda nanti, Dadang mengajak para civitas lingkungan untuk lebih memperhatikan wilayah hulu. Penanaman pohon dan sistem pola tanam harus terus diedukasikan kepada masyarakat. “Selain itu juga tidak bosan kita edukasi masyarakat, agar tidak buang sampah sembarangan,” tutup Dadang.

Sementara itu Kepala Pelaksana (Kalak) Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Bandung Drs. Akhmad Djohara mengungkap, terdapat sejumlah titik pengungsian di tiga kecamatan terdampak.

“Sesuai data roll call (pelaporan) yang masuk ke BPBD, jumlah total pengungsi di Baleendah, Dayeuhkolot dan Bojong Soang terdapat 373 Kepala Keluarga 1.104 Jiwa. Diantaranya 129 Lansia, 94 Balita, 22 Ibu hamil, 21 Ibu Menyusui, 5 Disabilitas, 99 Anak, 4 pelajar SMA, 9 SMP, 18 SD,” urainya.

Hingga minggu (10/3) kemarin ketinggi air mengalami penurunan, tercatat paling tinggi di RW 13 Kp. Ciputat Kelurahan Andir Kecamatan Baleendah antara 10 – 100 cm, sebelumnya mencapai 190 cm.” Kita tunggu perkembangan lebih lanjut, mudah-mudahan status tanggap darurat ini tidak diperpanjang,” harap Akhmad.(nk/hen)