Seribu Lebih Pengemudi Ojeg Pangkalan di Kab.Bandung terima Paket Sembako

SEKITAR 1.082 pengemudi ojeg pangkalan di Kecamatan Cileunyi dan Nagreg, menerima bantuan paket sembako dari Pemkab Bandung.

Bantuan tersebut diserahkan langsung oleh Bupati Bandung, Dr. H.M. Dadang Supriatna didampingi Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Bandung Ir. Ina Dewi Kania, M.P, Rabu (19/4/2023).

“Di Cileunyi ini, ternyata ojeg pangkalan terbanyak pertama di Kabupaten Bandung, yaitu mencapai 878 unit yang tersebar di 26 pangkalan,” jelasnya di Aula Desa Cileunyi Wetan, Kecamatan Cileunyi.

“Sono pendak sareng ojeg pangkalan di Kecamatan Cileunyi. Alhamdulillah kita bisa silaturahmi, dan ini pertama kali ojeg pangkalan diberikan bantuan sembako ketahanan pangan,” sambungnya.

Menurutnya, jumlah ojeg pangkalan di Kabupaten Bandung mencapai 10.066 unit motor, sebelumnya Pemkab Bandung membagikan paket sembako pada pengemudi ojeg pangkalan di 29 kecamatan se – Kabupaten Bandung..

Dadang menjelaskan, ini pertama kalinya pengemudi ojeg pangkalan mendapat sentuhan Pemda melalui program ketahanan pangan. Dia berharap, ke depan bisa lebih baik dan siap menampung aspirasi pengemudi ojeg pangkalan se-Kabupaten Bandung.

Dadang menjelaskan, ada tiga program prioritas yang menjadi unggulan Pemkab Bandung, yakni pemberian insentif pada guru ngaji dengan anggaran Rp 109 miliar, itu termasuk biaya BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan.

Dengan masuknya menjadi peserta BPJS ketenagakerjaan, jika meninggal dunia para ustad dan untadah akan menerima santunan sebesar Rp 42 juta yang akan diterima ahli warisna.

“Perlu diingat kewajiban mendidik anak itu adalah orang tua. Saya begitu dilantik jadi Bupati Bandung langsung ijab kabul mewakili para orang tuanya untuk menitipkan anak-anaknya mendapatkan pendidikan agama atau belajar mengaji dari para guru ngaji,” tuturnya.

Orang nomor satu di Kabupaten Bandung ini juga mengungkapkan permasalahan peluang kerja bagu masyarakat. “Bagi yang nganggur dapat memanfaatkan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan tanpa jaminan,” ujarnya.

Melalui program prioritas itu, ia berharap pada tahun 2023 ini bisa menciptakan 35.000 pengusaha baru. Untuk itu, program pinjaman dana bergulir tersebut bisa dimanfaatkan seoptimal mungkin oleh masyarakat.

“Apakah mau dagang bala-bala, seblak, baik perorangan maupun kelompok silahkan. Cukup datang ke Bank Jabar Banten dan BPR Kerta Raharja. Yang penting ada kegiatan usaha. Bagaimana teknisnya, bisa komunikasi dengan Pak Camat dan Pak Kades setempat,” tegasnya.

Program prioritas lainnya, yaitu pemberian dana hibah sebesar Rp 25 miliar untuk 50.000 petani di Kabupaten Bandung. Serta untuk sawag yang masuk lahan sawah dilindungi (LSDI) atau sawah abadi dibebaskan pajal bumi bangunan (PBB) nya.

Dari program teraebut, Pemkab Bandung berhasil lmeningkatkan pendapatan asli daerah (PAD) tahun 2022 sebesar Rp 1,237 triliun dari sebelumnya Rp 960 miliar.

“Artinya, ada peningkatan yang signifikan mencapai 30 persen kenaikan PAD tersebut. Ini hasil kinerja semua pihak, termasuk ojeg pangkalan ini,” tuturnya.(nk)