Serangan Fajar Terjaring OTT

MOBIL van dengan nomor polisi D 8276 VR yang mengangkut sembako, diduga akan melakukan. serangan fajar di saat masa tenang Pemilihan Bupati (Pilbup) Bandung 2020 terjaring operasi tangkap tangan (OTT) oleh warga di Jalan Sukamanah, Kecamatan Paseh, Senin (6/12/2020) malam.

Saat dilakukan pemeriksaan, masyarakat menemukan puluhan karung beras dan minyak goreng kemasan di mobil van yang sopirnya mengenakan seragam Partai Kebangkitan Bangsa (PKB).

Seorang warga yang ikut melakukan OTT tersebut, Iyus Rusmawan mengaku, dia bersama warga lainnya membuntuti mobil tersebut sejak keluar dari gudang di daerah Desa Cibodas, Kecamatan Solokan Jeruk.

“Sudah kami buntuti sebelumnya,” ungkap Iyus Rusman, Senin (7/12/2020) di Paseh.

Menurutnya, sejak dua hari lalu, dirinya dan sejumlah warga menaruh curiga saat melihat sebuah truk besar menurunkan sembako di gudang milik anggota DPRD dari Fraksi PKB Kabupaten Bandung.

Setelah dipantau lanjutnya, warga melihat banyak orang dan mobil yang bolak-balik ke gudang itu. “Karena penasaran, warga pun akhirnya mengikuti mobil van yang keluar dari gudang itu pada Minggu malam. Hingga akhirnya, mobil tersebut dihentikan oleh warga di Jalan Sukamanah, Paseh,” katanya.

Usai dihentikan, dalam mobil itu warga menemukan tumpukan karung beras dan puluhan karton minyak goreng dalam kemasan. Selain itu, terdapat setumpuk amplop yang masing-masing berisi uang Rp150 ribu dan belasan tumpukan stiker bergambar salah satu pasangan calon Bupati/ Wakil Bupati Bandung. Dan langsung memghubungi Panwascam Paseh, Tantan Hadiansyah.

Tantan mengatakan, temuan itu melanggar Peraturan Bawaslu No 4 tahun 2017 yang menyebutkan, bahwa dilarang melakukan kampanye dalam bentuk apapun di masa tenang.

”Apalagi ini terindikasi money politics karena ditemukan tumpukan sembako. Tapi untuk lebih jelasnya kami akan melakukan pemeriksaan terhadap pelaku,”jelas Tantan.

Mobil dan terduga pelaku yang berinsial KSS langsung dibawa ke Polsek Paseh untuk diperiksa lebih lanjut. Kepada anggota Panwascam, KSS mengaku disuruh mendistribusikan sembako untuk 22 RW di Desa/ Kecamatan Ibun, Kabupaten Bandung.

KSS juga mengakui, jika semua sembako itu diambil dari gudang milik Ketua Fraksi PKB Kabupaten Bandung.

Iwan Ridwan, warga yang ikut dalam proses OTT mengaku, heran dengan cepatnya penanganan Bawasl, sampai membawa mobil dan barang bukti pada saat semua masih tertidur lelap.

Tak hanya itu, ia pun mempertanyakan status sopir yang sebagai terduga pelaku pembawa amunisi serangan fajar tersebut. Tak hanya itu, ia pun mempertanyakan apakah selama diperiksa berita acara pelaku sudah ditandatangani atau belum.

”Kami sangat berharap Bawaslu bisa profesional dan adil dalam menangani kasus money politik ini,” ungkap Iwan. (nk).

dialogpublik.com