POLSEK Margahayu, Kabupaten Bandung bersama Camat dan kepala desa setempat, melakukan mediasi dengan ahli waris dan pengelola Pondok Pesantren (Pontren) Nurul A’in.
Hal itu, menyusul aksi penutupan Pontren oleh sekelompok orang, dikarenakan keinginan ahli waris pemilik lahan dan bangunan berniat menjualnya.
Penutupan Pontren di Kampung Curug Dogdog, Desa Sukamenak, Margahayu sempat viral di media sosial, bahkan beberapa anggota Banser turun tangan untuk menjaganya.
Kapolsek Margahayu, Kompol Agus Wahidin mengungkapkan, hasil dari mediasi diantaranya seng yang menutupi pontren dibongkar, dan kewenangan pembongkaran diserahkan kepada pihak pemerintah desa.
“Sebelum atau selama penyelesaian, Pontren bisa dimanfaatkan kembali. Pihak pengelola tidak akan menghalang-halangi, jika pesantren itu dipindahkan ke tempat lain, dengan proses yang berlaku,” ujar Agus usai mediasi di Kantor Desa Sukamenak, Senin (12/10/2020).
Agus mengungkapkan, motif dari pemasangan seng bukan untuk membentengi pesantren. Hanya membatasi tanah wakaf yang luas 24 tumbak (336 m).
“Pesantren itu diwakafkan oleh Ibu Hj Nur Aini (Alm). Almarhum merasa prihatin karena kegiatan keagamaan dilakukan di kebun bambu dan pinggir kolam, padahal banyak jamaah yang tertarik melakukan kegiatan keagamaan seperti Maulid Nabi. Sehingga, menyuruh mencari tanah untuk pembangunan pesantren. Berdirilah pesantren Nurul A’in dan kepengurusannya. Setelah almarhum meninggal, pesantren vakum. Tapi, karena Ustad Ahmad Syahidin punya tanggung jawab dan amanat, sehingga pesantren tetap dijalankan,” tutur Agus.
Pengasuh Pontren Akhmad mengungkapkan, hingga kini semuanya dalam keadaan baik. Hanya ada mis komunikasi, mungkin pihak keluarga ingin mengembangan pontren.
“Saya dari awal mendukung niat baik keluarga besar, untuk memperlebar dengan dikeluarkannya/dijualnya pontren ini,” ujar Akhmad
Pontren Nurul A’in dihuni sekitar 250 orang santri, 25 orang diantaranya menginap. Dengan adanya kesepakatan tersebut dia mengungkapkan kegiatan belajar mengajar akan kembali normal.
“Saya sebagai pengasuh Pesantren Nurul A’in memberikan ucapan terima kasih, karena telah membantu kita mengislahkan dan mengkondusifkan kegiatan belajar mengajar pesantren ini. Mudah-mudahan, kedepan lebih baik,” ujar Akhmad.
Dia berharap, Pesantren Nurul A’in bisa menjadi tempat pendidikan yang selalu diberikan kelancaran dan ilmu yang bermanfaat.(nk)