Sempitnya Lahan Pertanian dan Stabillitas Harga Pangan Keluhkan Masyarakat Pangalengan

PADA reses masa sidang lll yahun 2023, Anggota DPRD.Kabupaten Bandung, Osin Permana menerima keluhan masyarakat soal menyempitnya lahan pertanian, dampak dari tingginya alih fungsi lahan di wilayah Pangalengan.

Osin menjelaskan di Kecamatan Pangalengan memang terjadi pengurangan lahan pertanian yang disebabkan tinggimya alih fungsi lahan di wilayah tersebut.

Oleh karenanya, mayoritas masyarakat di Pangalengan bertani di lahan milik perusahaan negara.

“Di Kecamatan Pangalengan itu kan terbatas lahan pertaniannya, karena alih fungsi lahan, jadi kebanyakan petani di Pangalengan bertani di lahan PTPN dan Perhutani,” ujar Osin saat di wawancara, Kamis (14/7/2023).

Persoalan lain, belum adanya stabilitas harga pangan yang tentunya itu merugikan para petani, sehingga upaya peningkatan perekonomian masyarakat tani jadi terhambat.

Para petani berharap jelas Ketua Fraksi Demokrat ini, pemerintah bisa memberikan solusi yang dapat mengatasi permasalahan tersebut, sehingga petani bisa mendapatkan keuntungan.

Masalah lainnya, terkait dengan subsidi pupuk, menurutnya program subsidi harus tepat sasaran.

Untuk itu, ujar legislator asal dapil 7 ini, pemerintah bisa memberikan perhatian dan pengawasan ketat terhadap pelaksanaan program tersebut, karena kenyataan dilapabgan hadirnya subsidi tersebut berdampak pada kelangkaan pupuk di pasaran, terutama yang bersubsidi.

” Saat reses petani mengeluhkan pemberian subsidi yanv tidak tepat sasaran. Selain itu, mereka mengeluhkan efek subsidi itu menjadikan pupuk langka, terutama pupuk yang bersubsidi,” jelasnya.

Padahal kata.Osin, pupuk merupakan komponen utama dalam pertanian. Untuk mengatasi permasalahan itu, dengan peningkatan kapasitas petani.

Tujuannya, agar petani bisa mengolah hasil panennya menjadi produk yang siap jual, bukan sekedar bahan mentah saja.

“Ke depan kita dorong peningkatan kapasitas intelektual petani, agar petani tidak hanya menjual dalam bentuk bahan baku tapi menjual dalam bentuk produk pasca panen,” jelasnya.

” Contohnya petani yang bergelut di kopi, ya menjual dalam bentuk kopi yang sudah siap, atau peternak kelinci bisa membuat abon atau dendeng kelici,” imbuh legislator Partai Demokrat.

Upaya lainnya, dengan pengembangan teknologi pertanian.

Di era modern saat ini, ujar Osin,.kita harus bisa memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, termasuk di sektor pertanian.

“Perlu ada edukasi bagaimana teknologi pertanian yang tidak memerlukan lahan lebih luas,” katanya.

Selain mendapat keluhan di sektor pertanian, Osin juga mendapat aspirasi terkait infrastruktur. Dia berharap, adanya perbaikan infrastruktur yang mendorong perkembangan ekonomi.

Seperti di Cimaung, masyarakat minta perbaikan jalan yang menghubungkan Cangkuang- Cikalong, karena saat ini jalur tersebut sebagai jalan alternatif wisatawan, yang mau ke Pangalengan.

Selain itu akses jalan Sukamaju-Gambung yang menjadi jalan alternatif destinasi wisata baru.

Dalam kesempatan tersebut, Osin memotivasi, masyarakat agar menjaga ketahanan keluarganya masing-masing. Karena kemajuan sebuah bangsa berawal dari keluarga.

“Ketahanan keluarga yang pokok bagaimana meningkatkan pendidikan keluarga. Jangan ada pesimisme meskipun orang kampung tapi bisa melahirkan anak-anak yang cerdas,” tuturnya. (nk)

dialogpublik.com