SEMINAR literasi media dengan tajuk “Terang: Tepis Efek FOMO, Rileks Anti Ngikut” telat dihelat pada hari Sabtu, 30 November 2024. Seminar TERANG ditargetkan bagi siswi SMAIT As-Syifa Boarding School. Dengan mengusung tema literasi media dan kaitannya dengan fear of missing out (FOMO), seminar ini diharapkan mampu memberikan sumbangsih berupa pembekalan materi dan kiat-kiat terhindar dari efek FOMO di ruang digital.
Seminar TERANG diselenggarakan oleh mahasiswa Program Studi Ilmu Komunikasi UPI angkatan 2022 dan berkolaborasi dengan Litera Rasa Institute (LRI). LRI sendiri merupakan sebuah lembaga nirlaba yang berdiri sejak tahun 2021 dengan visi penguatan kemampuan literasi media dan keterampilan abad ke-21. Visi tersebut kemudian berhasil dimanifestasikan dalam seminar ini.
Guna selaras dengan visi tersebut, seminar ini mengundang Ferra Martian sebagai pembicara. Ferra Martian sendiri merupakan influencer sekaligus Dosen FIKOM Universitas Islam Bandung (UNISBA). Sedari lama, Ferra memang sudah berkecimpung di bidang literasi media dan gencar menyuarakan isu-isu tentang perempuan.
Ketua Pelaksana Seminar TERANG, Siti Tamama Pardede, menerangkan alasan memilih Ferra Martian sebagai pembicara. Menurutnya, pemilihan pembicara telah melalui pertimbangan yang matang.
“Alasan memilih Teh Ferra sebagai pembicara ya tak lain karena memang kompetensinya di bidang literasi media dan pendekatan kepada audiens yang dirasa lebih cocok karena sama-sama perempuan, ya” kata Tamama melalui sambungan telepon, Rabu (04/12/2024).
Tamama menambahkan keterangan terkait pemilihan tempat dan target audiens. Menurutnya, perempuan cenderung lebih rentan terdampak oleh efek FOMO. Oleh karena itu, siswi SMAIT As-Syifa Boarding School dirasa menjadi pilihan yang tepat.
“Bagi saya, sebuah peradaban itu ditentukan oleh perempuan”. Kata Ferra ketika sedang menyampaikan materi (30/11/2024).
Menurutnya, perempuan memegang tanggung jawab dalam menentukan pilihannya, termasuk di ruang digital. Perempuan rentan terdampak efek FOMO dan perlu adanya pemahaman dalam menyerap informasi yang didapatkan di ruang digital.
Seminar Terang berlangsung dengan baik. Dengan adanya sesi tanya dan jawab, membuat suasana menjadi lebih hidup dan interaktif. Para siswi pun memberikan perhatian penuh terhadap hal yang disampaikan oleh Ferra.
Selain penyampaian materi, seminar ini pun melaksanakan kegiatan mentoring. Kegiatan ini meminta para siswi untuk membuat iklan layanan masyarakat (ILM). Mentoring sendiri terbagi ke dalam beberapa kelompok yang masing-masing didampingi oleh mentor.
Kegiatan mentoring bertujuan untuk memberikan pesan atas hal-hal yang sudah didapatkan setiap siswi ketika seminar berlangsung. Hal ini pun memberikan kesempatan bagi para siswi untuk menuangkan kreativitasnya. Dengan pembagian tugas yang telah diberikan, setiap siswi menyalurkan potensi dan kemampuan berharganya.
Kegiatan selanjutnya yaitu penayangan ILM yang sudah dibuat setiap kelompok. Dengan dibalut suasana yang cair dan hangat, dengan seksama para siswi menyaksikan hasil karya yang telah mereka buat.
Rangkaian kegiatan seminar TERANG ditutup oleh pemberian hadiah sebagai bentuk apresiasi dan dilanjutkan dengan foto bersama.
Seminar TERANG diharapkan mampu memberikan ilmu dan pemahaman mengenai fenomena FOMO yang acap kali terjadi di ruang digital. Dengan demikian, seminar ini pun berhasil menunaikan tugas dalam memberikan pembekalan kepada para ujung tombak bangsa. Bagian akhir, perlu adanya keberlanjutan guna mencerdaskan kehidupan bangsa secara konsisten.
*** (FODP)