SETELAH Gubernur Jabar menyatakan, Bandung raya siaga 1 covid 19. Bupati Bandung, Dadang Supriatna menutup seluruh objek wisata di wilayahnya.
Penutupan berlaku mulai hari ini, Selasa (15/6) hingga Senin (21/6) atau selama satu pekan ke depan. Dadang menjelaskan, penutupan iru untuk.mencegah terjadinya lonjakan Covid 19 di Kabupaten Bandung.
” Saya mohon para wisatawan untuk tidak datang atau menunda kunjungannya ke obyek wisata di Kabupaten Bandung,” jelasnya, Senin (15/6) malam di Soreang.
Menurutnya, seminggu terakhir ini kasus Covid 19 di Kabupaten Bandung meningkat. Oleh karena itu, pihaknya memanggil camat dan kepala desa untuk menyampaikan kondisi terkini, seperti adanya deretan ambulance yang masuk ke RSUD Al Ikhsan, kondisi rumah sakit rujukan Covid 19 di Kabupaten Bandung sudah penuh.
“Ternyata benar dugaan saya, hari Senin kemarin kita masuk zona merah,” ungkapnya.
Ada beberapa upaya yang akan dilakukan Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, diantaranya mengecek ketersediaan tenaga kesehatan (nakes).
“Apakah nakesnya kurang, kalau kurang ya kita akan konsultasi dengan Gubernur, bagaimana untuk mengantisipasinya. Kalau ada relawan yang akan bergabung menjadi nakes, ya alhamdulillah.
Terus terang naker itu garda terdepan dalam hal penanganan Covid 19,” paparnya.
Selain itu, Pemkab Bandung akan menyiapkan mobil siaga untuk masyarakat atau daerah yang membutuhkan mobilisasi. “Katanya, dibandingkan untuk pengadaan mobil dinas baru, akan lebih baik dialokasikan untuk mobil siaga,” jelasnya.
Kang DS, sapaan Bupqti Bandung, menegaskan, Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) mikro, akan dilakukan ditingkat RT dan RW. Jadi, pihaknya akan memastikan terkait ketersediaan makanan, itu sudah disiapkan dan dikoordinasikan dengan Dinas Sosial Kabupaten Bandung.
“Kita langsung ke titik lokus, kecamatan mana yang betul-betul merah, titik lokusnya di RT RW, PPKM ditingkat RT dan RW. Nanti akan saya buatkan surat keputusan untuk melakukan PPKM,” paparnya.
Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Bandung, Grace Mediana menambahkan, jika masyarakat tidak tertib dan patuh dalam menjalankan protokol kesehatan (prokes) maka dampaknya akan memaparkan virus tersebut ke orang lain.
Artinya, masyarakat harus bergotong royong dalam menjalankan 5 M, yaitu menjaga jarak, memakai masker, mencuci tangan pakai sabun, menghindari kerumunan dan mengurangi mobilisasi.
“Kondisi saat ini (meningkatnya kasus covid 19,red) merupakan dampak dari pasca libur lebaran, masyarakat dari sekarang harus hati-hati supaya kedepan tidak menambah kasus lagi,” katanya.(nk)