MASYARAKAT perdesaan, terutama yang berprofesi sebagai petani, kebanyakan enggan untuk divaksin Covid 19.
“Mereka beranggapan bertani di sawah ataupun di ladang jauh dari yang namanya corona, sehingga tidak perlu divaksin,” jelas Bupati Bandung Dadang Supriatna pada kegiatan vaksinasi di Gedung Andromeda, Lanud Sulaiman, Margahayu Kabupaten Bandung, Selasa (22/6/2021).
Untuk itu Dadang berharap, para pemuda yang berkerja di kota, ketika pulang ke desanya bisa ikut mensosialisasikan pentingnya vaksin.
Selain vaksinasi jelasnya, penanganan pandemi covid-19 harus dilakukan dari hulu ke hilir. Jadi, masyarakat harus mematuhi protokol kesehatan (prokes), yakni 5 M (Memakai masker, mencuci tangan pakai sabun dengan air mengalir, menjaga jarak, menjauhi kerumunan dan membatasi mobilisasi).
“Penanganan pandemi ini perlu kerjasama serius dari semua pihak. Ketika seluruh masyarakat sudah disiplin menerapkan 5 M serta penguatan 3T (Testing, Tracing, Treatment), kami yakin dapat mengendalikan kasus covid di Kabupaten Bandung,” paparnya.
Pada kesempatan itu Dadang menerangkan untuk mempercepat capaian vaksinasi, sekitar 5000 orang akan menjadi sasaran kegiatan vaksin yang digelar pada 21 – 25 Juni nanti
Kegiatan itu, merupakan hasil gawe bareng antara Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung bersama Lanud Sulaiman.
Dia menuturkan, vaksinasi tersebut lebih mengutamakan pelayanan publik, termasuk karyawan perusahaan/pabrik, mengingat Kabupaten Bandung merupakan daerah industri. Langkah merupakan upaya dalam menjaga pertumbuhan ekonomi daerah.
“Kabupaten Bandung ini area industri, banyak masyarakat yang bekerja di pabrik. Kalau karyawannya tidak divaksin, dikhawatirkan pertumbuhan ekonomi kita akan kolaps. Berbeda dengan Bali, mereka lebih mengutamakan kawasan pariwisata. Hingga saat ini kami juga terus berkoordinasi dengan Pemprov Jabar terkait ketersediaan vaksin,” ungkap Dadang.
Sementara Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Bandung, Grace Mediana Purnami menjelaskan, 5.000 sasaran vaksinasi merupakan karyawan pabrik dan lansia yang sudah terdaftar namun belum menerima vaksin.
“Kami akan memprioritaskan terlebih dahulu mereka yang sudah terdaftar, namun sampai saat ini belum divaksin. Bagi masyarakat yang berminat divaksin, bisa daftar dengan mendatangi PKM (Pusat Kesehatan Masyarakat) setempat. Sedangkan bagi karyawan pabrik, bisa daftar ke PKM sesuai lokasi pabriknya,” ujarnya.
Pada proses vaksinasi lansia kali ini, tambah Grace, pihaknya menerapkan konsep 2:1, yakni dua lansia atau pralansia dengan satu pengantar.
“Jadi mereka yang mengantar lansia atau pralansia bisa ikut divaksin juga. Selain lansia dan pralansia, pelayan publik serta masyarakat usia 18 – 49 tahun akan menjadi sasaran vaksinasi,” jelasnya.
Untuk mempercepat capaian vaksinasi di Kabupaten Bandung, dirinya mengajak seluruh pihak baik instansi vertikal, maupun swasta untuk menggelar gebyar vaksinasi. (nk)