Sedekah Bumi Dan Kearifan Lokal Desa Wisata Cibuntu

DESA Wisata Cibuntu Kecamatan Pasawahan di Kab Kuningan Jawa Barat, memiliki adat tradisi dan kearifan lokal yang senantiasa dijaga dan dilestarikan keberadaannya.

Desa peraih Green Kategori Tata Kelola Destinasi Wisata dalam ISTA 2019 ini, berada di kaki gunung Ciremai. Jarak dari Kota Kuningan sekitar 20 Km kearah utara dan dari arah Cirebon sekitar 30 Km menuju arah selatan.

Mengunjungi Desa wisata ini, memiliki kesan dan kenangan tersendiri bagi para pengunjung. Selain menikmati pesona alam sekitarnya didukung udaranya yang sejuk juga didukung keramahtamahan penduduknya.

Masyarakat Desa Cibuntu senantiasa menghormati leluhurnya dalam bentuk merawat tradisi “Sedekah Bumi” yang dilaksanakan rutin setiap tahun.

Tujuan dari adat tradisi Sedekah Bumi ini adalah ‘ngamumule’ kearifan lokal, serta menjaga dan mengembangkan nilai-nilai tradisional. Sedekah Bumi itu sendiri merupakan salah satu bukti bahwa, sebagai masyarakat daerah agraris masih memegang teguh adat tradisi leluhurnya didalam mengungkapkan rasa syukur kehadirat Allah SWT atas hasil panen yang berlimpah. Tradisi sedekah bumi ini juga sebagai bentuk untuk mewujudkan kearifan lokal dan pemberdayaan masyarakat.

Tradisi Sedekah Bumi diagendakan setiap tahun pada bulan Oktober dan tahun ini dilaksanakan baru-baru ini (17-19 Oktober 2019), dihadiri oleh Bupati Kuningan H. Acep Purnama, Kepala Disporapar Kuningan, Drs Jaka Chaerul, Camat Pasawahan Eko Mahendra, Kabid Destinasi Pariwisata Disparbud Jabar, Iwan Priyatna, para undangan dan wisatawan domestik.

adat1Bupati H Acep Purnama disela-sela kunjungan ke mengapresiasi Desa Wisata Cibuntu sangat mengapresiasi prestasi yang diraih berupa, penghargaan Green untuk Kategori Tata Kelola Destinasi dalam ISTA 2019.
Hal itu sejalan dengan Visi Kuningan Maju yang mencanangkan wisata sebagai ikon daerah dengan target 25 desa wisata dalam 5 tahun ke depan.

“Masyarakat desa Cibuntu memiliki kecintaan yang luar biasa. saya melihat, dalam berbagai kesempatan berkunjung ke desa wisata ini saya melihat masyarakat kerap menampilkan atraksi seni tradisional untuk menyambut rombongan para tamu yang berkunjung,”

Sedekah Bumi ini sebagai pelestarian nilai-nilai tradisi di tengah masyarakat modern saat ini untuk memupuk kesadaran dan pemahaman kehidupan dalam berbudaya, agar lebih bermakna dan sebagai penghargaan kepada para leluhur.

Agenda kegiatan Sedekah bumi yang sudah mentradisi yaitu, gotong royong membuat Takir, membersihkan saluran air Cikahuripan, ziarah ke kuburan leluhur, dan membersihkan situs-situs yang ada di desa setempat.
Selain itu pada puncak acara kegiatan diawali acara helaran keliling, warga desa membawa berbagai makanan dan hasil bumi menuju ke lapangan Sidarangdan.

Gelar Budaya Sedekah Bumi Desa Cibuntu metupakan perwujudan rasa syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa dan kecintaan terhadap adat tradisi desa

Adang selaku penggiat Sedekah Bumi desa Wisata Cibuntu menjelaskan, gelar budaya sedekah bumi ini adalah agenda rutin di Desa Wisata Cibuntu, dengan makna bentuk ucapan rasa syukur warga Cibuntu kepada sang pencipta, sekaligus sebagai ajang silaturahmi diantara warga Desa Cibuntu. “Gelar budaya ini sebagai agenda tahunan desa wisata Cibuntu, semoga banyak wisatawan dari berbagai kota di Indonesia dapat tertarik datang ke desa kami ini” , tuturnya.

Hal senada disampaikan Kepala Desa Cibuntu, H. Awam bahwa, acara Sedekah Bumi ini sudah menjadi tradisi yang turun-temurun dari para leluhur dan sudah menjadi agenda tetap tiap tahun. Kita wajib memelihara tradisi, budaya dan mewariskannya untuk generasi Penerus.

Dikatakan bahwa, upacara Sedekah Bumi dilaksanakan setiap tahun dalam upaya melestarikan tradisi budaya lokal agar generasi kini dan mendatang mengetahui tradisi budaya leluhur. “Setiap tahun kami bersama masyarakat menggelar acara ini, selain wujud syukur kepada Allah SWT sekaligus dalam upaya melestarikan nilai-nilai tradisi budaya lokal, kunci menjadi desa wisata adalah penerapan Sapta Pesona,” ujarnya. (H WAWAN JR)

dialogpublik.com