Sate Maranggi Kemasan Kaleng Siap Saji Pertama di Indonesia

ADA slogan begini, “Kurang afdol jika anda berkunjung ke Purwakarta tidak mencicipi Sate Maranggi”. Ya…nama jenis kuliner yang satu ini sangat akrab bagi rakyat di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat dan sekitarnya. Walau pun tidak termasuk kategori jajanan eksklusif. Namun demikian, tidak berarti panganan kuliner ini hidangan abal-abal. Oh No.

Kenapa tidak termasuk jajanan eksklusif ?, karena salah satu kuliner yang jadi ikon di Purwakarta ini bisa ditemui dihampir setiap sudut jalan di wilayah setempat dan ada pula yang dijajakan keliling. Sama seperti pedagang sate pada umumnya yang ada disetiap daerah di hampir seluruh wilayah nusantara.

Kuliner “Sate” beda tempat beda rasa dan beda nama. Misalnya, sate Padang berasal dari Sumatera Barat. Ada juga sate Madura dari daerah Jawa Timur. Ada pula sate Betawi berasal dari Jakarta. Namun, bahan baku utamanya sama, dari jenis daging hewan. Ada yang terbuat dari daging sapi, daging kambing atau dari daging ayam.

Nah pembeda utamanya dari racikan bumbunya. Biasanya, bumbu penyedap rasa sate maranggi terbuat dari kacang tanah atau pakai campuran kecap manis ditambah bumbu khas lainnya. Lantas apa istimewanya sate maranggi di banding sate biasa pada umumnya?

lina
Lina Herlina, Pemilik Hak Cipta Sate Maranggi kemasan kaleng SASATE

Untuk membedakannya tentu saja anda harus mencoba kelezatan sate maranggi. Ada rasa gurih, empuk dagingnya menggiurkan selera pelengkap lauk makan anda. Istilah populernya, “Sekali anda mencoba makan sate maranggi, pasti anda akan kembali pingin menikmati.”

Keharuman asap daging yang dibakar muncul ketika dipanggang, rasa bumbu racikannya dan legitnya daging sate maranggi sangat memanjakan lidah.

Ilustrasi diatas hanya untuk sekedar pengetahuan saja tentang jenis-jenis sate, salah satu khasanah memperkaya kuliner di nusantara. Sekarang saya akan perkenalkan sate maranggi khas Purwakarta yang dikemas dengan kemasan kaleng layaknya daging olahan kalengan seperti kornet. Tapi jangan berfikir kuliner ini kaleng-kaleng alias asal-asalan yang penting beda. Tidak !, bukan seperti itu.

Anda pasti mengenal Kornet. Daging dalam kemasan kaleng. Kalau kornet isinya daging yang sudah diblender hingga jadi bubur daging. Tapi, kalau sate maranggi kemasan kaleng buatan ibu tiga anak bernama Lina Herlina ini tidak demikian. Isinya sama, sebagaimana anda menikmati sate maranggi langsung dilokasi dagangan. Irisan daging seperti bahan baku untuk sate maranggi yang biasa dihidangkan langsung ditempat. Bedanya, kemasan kaleng sate maranggi yang diberi nama SASATE ini tidak dilengkapi tusukan sate didalam kemasan kalengnya.

Menurut Lina Herlina, ketika ditemui di rumah makan SASATE miliknya di Kp. Panday RT. 02 RW. 01, Desa Sawahkulon, Kecamatan Pasawahan, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, Sabtu (2/1/2020) petang, dirinya kepikiran buat sate maranggi dalam kemasan kaleng di masa sulit pandemi covid-19 melanda, sehingga bisnis kuliner garapannya bersama “gank-nya” dikomunitas Usaha Kecil Menengah (UKM) binaan bidang UMKM pada Dinas Koperasi, UKM, Perdagangan dan Perindustrian (DKUPP) Kabupaten Purwakarta merosot tajam hingga mencapai batas nyaris minus.

Lina Herlina berkisah, sebelum pandemi covid melanda, dirinya bersama 120 anggota wisata kuliner (wiskul) lainnya biasanya menggelar dagangan sate maranggi di kawasan Car Free Day yang di siapkan Pemkab Purwakarta secara gratis guna mengakomodir para pedagang UKM setiap hari Sabtu malam minggu di sepanjang JL, KK. Singawinata Kabupaten Purwakarta.

Dia, dikomunitasnya suka disapa dengan sebutan teh Lina ini merupakan koordinator di wiskul itu.

Obsesi teh Lina, produk sate maranggi dalam kemasan kaleng yang di klaimnya merupakan orang pertama yang menciptakan sate maranggi dalam kemasan kaleng ini, selain bisa memenuhi animo besar pasar kuliner sate maranggi di sekitaran Kabupaten Purwakarta, Dia juga punya cita-cita mengembangkan hasil kreasi produknya ke mancanegara,”Sudah ada pesanan dari pengusaha dari negara Malaysia dan Arab Saudi,”kata teh Lina.

“Saya juga akan menawarkan ke institusi TNI dan Polri sebagai bekal bila para prajurit TNI/Polri ditugaskan jauh dari perkotaan. Sama seperti pelengkap lauk pauk kayak prajurit-prajurit tentara diluar negeri,”kata teh Lina.

Apa dijamin aman dan higienis nih ? “Insya Alloh aman pak, sebab produk kita melalui tahapan uji mutunya di Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) dan tersetifikasi di BPOM,”akunya.

Wih obsesi ibu yang masih terlihat cantik dan enerjik ini luar biasa ya guys. Kendala yang dihadapi teh Lina tidak jauh beda dengan pelaku UKM lainnya terbentur dari peralatan produksi. “Sementara saya pesan kemasan kaleng dari luar kota Purwakarta,”ungkap teh Lina.

Nah bila anda penasaran seperti apa rasa dan bentuk sate maranggi yang dikemas dalam bentuk kaleng produksi teh Lina bisa datang langsung ke kedainya atau melalui hotline ini, IG sasate.purwakarta, FB sasate herlina lina, Hp 08562222603

“Harapan saya Pemda bisa memfasiltasi pengadaan alat produksi kemasan kaleng agar teman-teman pedagang sate maranggi di Purwakarta bisa maklun ke saya sebelum mereka bisa berdiri sendiri,”harap teh Lina mengakhiri bincang-bincangnya dengan wartawan dialogpublik.com. (Jainul Abidin)