Ribuan Penari Meriahkan Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan

RIBUAN penari di wilayah Kabupaten Bandung ikut memeriahkan, karnaval kemerdekaan Sabilulungan, Minggu (18/8) di sepanjang Jl. Al-Fathu Soreang, Kabupaten Bandung.

Karnaval tersebut merupakan rangkaian kegiatan memperingati HUT Kemerdekaan RI ke 74. tingkat Kabupaten Bandung. ” Karnaval Kemerdekaan Sabilulungan ini, merupakan salah satu rangkaian kegiatan peringatan HUT RI ke-74. Karnaval ini dimeriahkan oleh pertunjukan seni tradisional, pakaian adat tradisional dan parade kendaraan hias,” jelas Bupati Bandung Dadang M Naser.

Dadang bersyukur, karena karnaval tersebut mendapat apresiasi dari Kementerian Pariwisata. Selain memberikan hiburan kepada masyarakat, juga bertujuan untuk memperkenalkan kembali budaya lokal agar bisa menjadi daya tarik pariwisata.

Saat itu Dadang beserta Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) mengenakan kostum tokoh pewayangan, seperti Yudistira, Bima, Arjuna, Nakula Sadewa, Gatotkaca dan Bhatara.

Dia menambahkan, kebudayaan suatu daerah harus terus dilestarikan dan dikembangkan. Untuk mengantisipasi arus globalisasi, yang dapat mengancam identitas bangsa dan negara.

Kabupaten Bandung merupakan daerah yang berwawasan budaya, itu tertuang dalam visi Kabupaten Bandung. Yakni memantapkan Kabupaten Bandung yang maju, mandiri dan berdaya saing, berlandaskan kultural. “Kultural disini memiliki arti, bahwa nilai-nilai budaya sunda sudah melekat dan menjadi jati diri masyarakat Kabupaten Bandung,” tuturnya.

Dia juga berharap, karnaval tersebut dapat menjadikan budaya sebagai sumber inspirasi bagi kesejahteraan masyarakat, khususnya di Kabupaten Bandung.

“Jika budaya, kearifan dan tradisi masyarakat dikemas dengan kreatif, saya yakin dapat menarik wisatawan, baik domestik maupun mancanegara. Ini bisa menjadi potensi untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat,” harapnya.

Sementara Kadisparbud Kabupaten Bandung Drs. H. Agus Firman Zaeni, M.Si menjelaskan, karnaval kemerdekaan sabillulungan selain mendukung Peringatan Hari Besar Nasional (PHBN), juga untuk memperkenalkan kembali budaya lokal yang bisa menjadi daya tarik bagi wisatawan.

“Kita akan memperkenalkan kembali pada generasi muda atau kalangan milenial, budaya daerah dan kearifan lokal. Jangan sampai teknologi dan modernisasi ,menggerus nilai budaya kita. Mengikuti perkembangan boleh saja, asalkan jangan kehilangan jati diri,” jelasnya.

Dia berharap, momen Peringatan HUT RI, bukan hanya hiburan tahunan bagi masyarakat, namun menjadi daya tarik wisatawan yang ada di Bandung Raya, Jawa Barat bahkan wilayah lainnya.

“Saya harap event ini akan menjadi magnet bagi wisatawan dari berbagai daerah, bukan saja lokal tapi juga mancanegara. Budaya, kearifan lokal dan tradisi masyarakat yang dikemas dengan kreatif, akan melahirkan sesuatu yang menarik. Saya yakin hal ini bisa menjadi salah satu modal pariwisata di Kabupaten Bandung,” paparnya. (nk/hen).