PSBB Tahap I Kabupaten Bandung Hari Ini Dievaluasi

PELAKSANAAN Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) tahap I di Kabupaten Bandung hari ini akan dievaluasi. Sehingga kabupaten dengan 31 kecamatan itu belum bisa memastikan PSBB- nya akan diperpanjang atau dengan relaksasi.

PSBB tahap l, di Kabupaten Bandung berlangsung sejak 22 April hingga hari ini, Selasa (5/5/2020). PSBB dilakukan secara parsial di 7 kecanatan, yakni Kecamatan Margaasih, Margahayu, Dayeuhkolot, Bojongsoang, Cileunyi, Cilengkrang dan Cimenyan.

“Kita belum bisa menentukan apakah PSBB-nya diperpanjang, atau demgan relaksasi seperti masukan dari beberapa pihak. Yang jelas untuk menentukan PSBB.diperpanjang atau longgar harus menunggu hasi evaluasi pada besok ( hari ini,red),” jelas juru bicara Gugus Tugas Penangana Covid -19, H.Yudi, Senin (4/5) sore di ruang kerjanya, Soreang Kabupaten Bandung,Jawa Barat.

Yudi menyebutkan, evaluasi dilakukan berkaitan dengan rencana Gubernur Jawa Barat yang akan melakukan PSBB.di 27 kota/kabupaten se Jabar, pada Rabu (6/5) hingga (19/5). “Karena belum dievaluasi, kita belum bisa memastikan jika PSBB nya diperpanjang apakah tetap parsial atau maksimal, tuturnya.

Yang jelas keberhasilan PSBB, salah satunya bisa dilihat dari pergerakan kendaraan di jalan raya, harus.mengalami penurunan hingga 30 persen.

Menyinggung masih terjadi kemacetan dibeberapa ruas jalan.”Hubungannya dengan awal puasa atau munggah, bukan hanya di jalan tetapi pasar pun penuh. Budaya masyarakat di awal puasa, munggahan,” tuturnya.

Angka kejadian Covid -19 di Kabupatwn Bandung hingga.Selasa kemarin tercatat, yang positif masih diangka 39 orang. Sementaranyangndirawat ada.25 orang, meninggal 5.irang dan yang sembuh 9 orang.

Sementara.jumlab.Orang Dalam Pemantauan (ODP) jelas Yudi, sampai kemarin betambah 11 orang menjadi 1.479 orang.sedangkan Pasien Dalam Pengawasan (PDP) menjadi 223 orang bertambah 3 dari angka kemarin yang hanya 220 orang.

Yudi membenarkan, jika penderita Covid -19 di Kabupaten Bandung ada penambahan, tetapi tidak signifikan. “Seperti yang positif penambahannyanpaling 2 atau 3 orang, termasuk ODP nya bertambahnya hanya 11 orang. Tetapi itu termasuk yang akan dievaluasi, “imbuhnya.

Kadis Kominfo Kabupaten Bandung ini menjelaskan, hal yang akan dievaluasi termasuk kedisiplinan masyarakat.dalam melaksanakan protokol.kesehatan.

“Ya seperti di pasar masyarakat masih padat termasuk di jalan. Di beberapa daerah, masih ada masyarakat yang melaksanakan solat tarawih atau ibadah lainnya dalam masjid,” paparnya.

Semua itu ujarnya, bukan karena kurangnya sosialisasi tapi tingkat kedisiplinan masyarakat masih kurang.Selain itu keyakinan, ijtihadnya dalam beribadahnya seperti itu.

Lebih lanjut dia menjelaskan, untuk rapid test belum mencapai target, tapi selain pemerintah, beberapa perusahaan swasta pun sudah melakukan rapid test karyawannya. Sesuai aturan, rapid tes dilakukan 0,06 persen dari jumlah penduduk. Jadi untuk Kab Bandung dengan penduduk 3,7 juta, sekitar 222 ribu orang yang harus rapid test.

‘Saya kurang hapal, datanya ada di dinas kesehatan. Hanya kita sudah mengirimkan 6 ribu alat untuk rapid test ke seluruh puskesmas. Mudah-mudahan untuk target minimal saja akan terpenuhi,” ujarnya seraya.menjelaskan, untuk bantuan sosiak masyarakat yang terkena dampak virus Corona, Pemkab Bandung telah menyalurkan 62 ribu paket pada masyarakat penerima manfaat. (nk)