PROYEK Pembangkit Listrik Tenaga Panas Bumi (PLTP) Patuha 2 menganggu ketertiban masyarakat di Desa Alamendah, khususnya RW 07. Dikarenakan, kendaraan proyek tersebut menimbulkan suara bising.
Hal itu dibenarkan Ketua RW 07, Alamendah, Ade Suprianto (52). Tetapi ujarnya, meskipun merasa terganggu masyarakat tidak protes sebab tahu jika proyek itu untuk kepentingan umum.
” Benar kami terganggu, terutama oleh kendaraan dan alat-alat berat di proyek itu kan bikin bising. Cuma kita ega mau protes, sebab proyek PLTP Patuha 2 untuk kepentingan umum. Kepentingan kita juga. Sebelumnya PT Geo Dipa Energi (Persero) sudah mensosialisasikan, proyek Patuha 2, ” paparnya, Kamis (14/1/2021) di Kp. Cipandawa, Alamendah, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Selain itu ujarnya, PT. Geo Dipa selaku pihak yang bertanggungjawab atas proyek itu, merespon dengan cepat setiap pengaduan dari masyarakat. Bahkan jika ada kendaraan yang terksenggol mobil atau trailer milik proyek, langsung memperbaikinya.
Termasuk, jika ada jaringan listrik yang terganggu, tinggal dilaporkan ke kontraktor dan humas Geo Dipa. Saat ini, Patuha 2 tengah memperbaiki pagar dan kirmir yang rusak akibat mobilisasi kendaraan proyek.
“Alhamdulillah ajuan dari para RW kepada kontraktor untuk perbaikan kirmir dan pagar yang rusak karena kendaraan proyek, akhirnya di acc,” ujarnya.
Bahkan ujar Ade, sebelum terjadinya pandemi Covid 19, Geo Dipa setiap tahun memberi bantuan pada anak yatim piatu, terutama yang ada di sekitar proyek.
Sementara Kapolsek Pasirjambu, AKP Asep Dedi memastikan, lingkungan sekitar dan jalur yang dilalui kendaraan proyek terpantau kondusif. Setiap hari, petugas bhabinkamtibmas dan bhabinsa melakukan patroli. Pihaknya juga membantu, dalam hal pengaturan lalu lintas.
Untuk pengaduan, kata Asep, masyarakat biasanya langsung menghubungi Geo Dipa. Contoh keluhan pagar rumah yang tergeser, Geo Dipa langsung melakukan perbaikan.
Kepala Desa Sugihmukti Kecamatan Pasirjambu, H. Ruswan Bukhori mengatakan, tidak ada kendala dari aktivitas PLTP Patuha 2. Geo Dipa intens berkomunikasi dengan pemerintah setempat dan warga sekitar, sehingga, tidak ada hal yang merugikan bagi pemerintah dan masyarakat, khususnya di Sugihmukti.
Dia berharap proyek Patuha 2 bisa memberikan manfaat bagi masyarakat desa penyangga. Selama ini keberadaan perusahaan sudah memberikan manfaat, seperti adanya bantuan dari dana Corporate Social Responcibility (CSR).
“Kalau untuk rekrutmen tenaga kerja, kita juga tidak bisa memaksakan. Cuman kita menginginkan, seandainya bisa, minimal masyarakat sekitar diutamakan untuk menjadi karyawan,” harap Ruswan.
Sementara, Perwakilan PLN, Ade hidayat mengatakan perbaikan jaringan tiang yang kendor itu berdasarkan pengaduan masyarakat, sehubungan dengan adanya mobilisasi mobil trailer.
“Makanya berdasarkan laporan dari pak RW saya perbaiki. Yang penting jangan sampai kendor atau melintas ke jalan lagi,” tutupnya(nk)