Proyek KCIC Jadi bahan Reverensi bagi Mahasiswa

PEMBANGUNAN Proyek Kereta Cepat Indonesia-Cina (KCIC), banyak menarik perhatian masyarakat dari berbagai kalangan. Termasuk kalangan mahasiswa dari sejumlah perguruan tinggi (PT) di negeri ini, mega proyek tersebut dijadikan bahan study bagi mereka.

Baru baru ini, Institut Teknologi Bandung (ITB) memboyong 160 mahasiswa Program Sarjana Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan Universitas Negeri. Mereka berkunjung ke lapangan Kereta Cepat Jakarta Bandung (KCJB) Casting Yard #1 di Kawasan Cikarang, Jawa Barat. Kebetulan pihak KCJB membuka kesempatan bagi kalangan mahasiswa dan profesional untuk mengenal dan mempelajari berbagai metode yang diaplikasikan dalam pembangunan tersebut.

“Kunjungan ITB tersebut, bukan yang pertama kali. Namun sudah beberapa kali mengadakan kunjungan lapang ke site KCJB,” ujar Manager Public Relation dan Corporate Sosial Responsibiity (PR & CSR) PT KCIC Deni Yusdiana, Rabu (13/11/2019) melalui pesan WhatsApp.

Diungkapkan Deni, sejak memulai proses konstruksi proyek KCJB yakni pada pertengahan tahun 2018, tercatat lebih dari 1700 mahasiswa yang berkunjung ke proyek tersebut. Para mahasiswa yang berkunjung tidak hanya dari dalam negeri saja. Namun dari luar negeri bahkan para profesionalpun telah mengikuti program tersebut.

proyek1Menurutnya, masa pembangunan kontruksi menjadi bagian penting untuk proyek KCJB, sehingga banyak dipelajari para mahasiswa. Pihaknya memberi kesempatan bagi mereka dengan memprogramkan kunjungan studi lapangan.

Hal itu kata Deni, sebagai salah satu wujud komitmen proyek KCJB untuk mendukung peningkatan kualitas sumber daya manusia (SDM), melalui pemanfaatan progress konstruksi. Dengan kata lain, aktivitas tersebut sebagai sarana alih ilmu bagi masyarakat, terutama pada generasi mudanya.

“Proyek ini baru bagi dunia transportasi di Indonesia, jadi kita berikan kesempatan bagi para mahasiswa untuk mempelajarinya. Ya tentu saja harapan kita, generasi muda dapat berkarir
di bidang ini, untuk kemajuan transportasi di Indonesia di masa mendatang,” jelad Deni dengan panjang lebar.

Praktisi konstruksi kereta cepat. Rani Gayatri selaku Asisten Ahli Fakultas Teknik Sipil dan Lingkungan ITB sekaligus pendamping mahasiswa dalam kunjungan tersebut menyebutkan bahwa kegiatan ini merupakan kesempatan bagi mahasiswa untuk mendapatkan wawasan lebih di lapangan.

”Kami benar-benar berterimakasih bisa mengunjungi secara langsung sistem konstruksinya. Banyak sekali yang bisa kami pelajari. Bahkan diberikan kesempatan langsung untuk mengunjungi lokasi pembuatan girdernya,” terangnya.

Melalui program tersebut mahasiswa ini bisa dapat pengalaman langsung untuk lihat di lapangan tidak hanya teori saja.

Senada dengan itu, Eliza Rosmaya Puri yang mendampingi dalam progam kunjungan tersebut menyatakan bersyukur diberi kesempatan untuk transfer pengetahuan, terutama untuk pengerjaan girder mulai dari produksi hingga erection girder di site. “Kami mengucapkan terima kasih kepada pihak KCIC atas kesempatan yang diberikan, karena dalam hal ini, mahasiswa S1 kami transfer Ilmu,” pungkasnya. (tries)

dialogpublik.com