Polisi RW kedekatan Aparat dan Masyarakat di Akar Rumput

KEPALA Badan Pemelihara Keamanan (Kabaharkam) Polri, Komjen Pol Fadil Imran, menjelaskan, Polisi RW merupakan wujud pemolisian modern yang bermuara dari hulu untuk mencegah kejahatan melalui pendekatan nyata dengan masyarakat.

Menurut Fadil, semua anggota polisi yang ada di lingkungan tempat tinggalnya masing-masing adalah Polisi RW, jadi bukan hanya bhabinkamtibmas saja.

“Bila ada anggota yang sedang tugas di lain kota, maka ia akan menjadi Polisi RW di tempatnya bertugas atau berdinas,” jelas Fadil
saat menghadiri apel pembentukan Polisi RW di Polda Daerah Istimewa Yogyakarya (DIIY), Rabu (17/5/2023).

Dia berharap, Polisi RW bisa menjadi kawan, jembatan, komunikator, fasilitator serta tempat curhat bagi warga di sekitar tempat tinggalnya, tujuannya untuk mencegah terjadinya tindak kejahatan dan ketidaktertiban dalam masyarakat.

Untuk itu ujarnya, minimalnya sekali dalam seminggu Polisi RW berkomunikasi dengan masyarakat, dan harus bisa menjadi tempat curhatan warga sekitar.

“Sesuai arahan Bapak Kapolri, yang menekankan Polisi harus dekat dengan masyarakat dan bersifat humanis, maka ketika saya diamanahkan memimpin Jakarta, saya berupaya menjalankan perintah tersebut melalui beberapa program, yaitu Kampung Tangguh Jaya, Vaksinasi Merdeka, Street Race, ADA Polisi, hingga malam pelayanan,” paparnya, dalam rilis yang diterima dialogpublik.com, Kamis (18/5/2023) pagi

Dari seluruh program tersebut, selain menjadikan anggota dekat bahkan akrab dengan warga, berbagai aksi kejahatan pun dapat dicegah, sehingga kejahatan jalanan, tawuran persentasenya menurun hingga 49%.

“Program tersebut merupakan embrio lahirnya Polisi RW di Jakarta, kemudian diapresiasi oleh Kapolri, untuk dijadikan program nasional dan pembentukannya dilakukan secara bertahap,” paparnya.

Fadil menjelaskan, hasil penelitian menunjukkan bahwa praktik pemolisian terbukti mampu mengurangi praktik kejahatan, menumbuhkan kepuasan masyarakat, serta meningkatkan kepercayaan publik pada aparat ialah pemolisian komunitas (community policing), yang berorientasi kedekatan kepada masyarakat.

Lebih lanjut Fadil menerangkan, proses Polisi RW mulai bertugas dengan melakukan analisa terlebih dahulu, kemudian memetakan serta memilih kawasan yang berdasarkan catatan pengaduan masyarakat tentang kambtimas relatif tinggi.

“Saya akan terus turun ke bawah, melakukan berbagai evaluasi dan inovasi agar program ini tidak menjadi program lip service ataupun seremoni semata,” ujarnya.(nk)