PT AMERTA Indah Otsuka selaku produsen POCARI SWEAT, minuman isotonik pengganti cairan tubuh, dengan bangga kembali akan mengelar ajang lari bergengsi “POCARI SWEAT RUN BANDUNG 2019″ bersama dengan pemerintah provinsi Jawa Barat. Ketika dibuka pendaftaran pada tanggal 25 Februari 2019 lalu, antusiasme yang tinggi dari para pelari langsung terlihat dengan habisnya 10.000 tiket lomba lari hanya dalam waktu 45 menit. Kaus lari para peserta tahun ini juga dapat dibuat personal dengan mencetak nama mereka di kaus, ini merupakan yang pertama kalinya dilakukan di sebuah ajang lari di Indonesia.
“POCARI SWEAT sangat bangga dapat menggelar kembali acara akbar POCARI SWEAT RUN BANDUNG 2019. Ini merupakan tahun ke-3 kami mengadakan lomba lari di Kota Bandung dan sangat berterima kasih atas dukungan yang tidak putus dari pemerintah provinsi Jawa Barat. Acara ini adalah bentuk komitmen kami terhadap masyarakat agar selalu terinspirasi untuk memiliki gaya hidup yang sehat. Kami selalu berupaya yang terbaik agar setiap tahun event ini semakin besar dan melibatkan lebih banyak orang lagi. Seperti tahun ini kami menembus angka 10.000 pelari. Kami mempersiapkan yang terbaik untuk lomba di bulan Juli nanti dan berharap setiap peserta akan menikmati sebuah lomba yang menyenangkan dari POCARI SWEAT,” kata Ricky Suhendar, Marketing Director PT. Amerta Indah Otsuka, Kamis (23/05/2019).
Dukungan penuh diberikan oleh Pemerintah Provinsi Jawa Barat diwakili Gubernur Ridwan Kamil, dengan memastikan bahwa lomba lari marathon ini disupport oleh seluruh masyarakat Jawa Barat khususnya kota Bandung sehingga nyaman dan aman bagi para pelari dari segala penjuru Indonesia. Salah satu dukungan yang paling personal tahun ini dari Bapak Gubernur adalah medali yang di desain langsung oleh beliau sehingga menjadi sangat unik.
Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil, minta penyelenggara lomba lari “Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon”, memasukkan unsur budaya Jawa Barat dalam event tersebut.
“Ini yang membedakan event lari di Bandung dengan di tempat lain di seluruh dunia. Sehingga, orang akan rindu dan terkesan,” katanya usai menghadiri konferensi pers Pocari Sweat Run Bandung West Java Marathon 2019, di Gedung Sate, Bandung.
Karenanya, gubernur berharap penyelenggara lomba lari tahunan yang akan digelar 28 Juli 2019 ini bisa berkolaborasi dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Provinsi Jawa Barat. “Kita tampilkan seni budaya di Jawa Barat, mereka dikasih spot di pinggir jalan untuk menghibur pelari dan pengunjung,” ujar Emil, sapaan akrab Gubernur.
Selain itu, Emil menambahkan, unsur budaya Jawa Barat bakal menjadi daya pikat bagi peserta dan penonton. “Kalau dari segi jumlah peserta mungkin kecil bila dibandingkan dengan event lari yang ada di dunia. Tapi degan adanya pembeda, itu yang menjadi daya tarik,” katanya.
Yang berbeda dari POCARI SWEAT RUN BANDUNG 2019 tahun ini adalah adanya POCARI SWEAT VIRTUAL RUN dimana para pelari yang tidak sempat atau kehabisan slot di Bandung tetap bisa berpartisipasi dengan berlari di kota atau area masing-masing di tanggal dan jam yang sama saat POCARI SWEAT RUN BANDUNG 2019 berlangsung. Antusiasme dengan adanya konsep baru ini terlihat dari partisipasi para pelari mulai dari Sabang hingga Merauke.
POCARI SWEAT konsistensi dengan tema #SAFERUNNING melalui berbagai persiapan, seperti rute yang terstandarisasi, kesiapan tenaga medis serta penyediaan hydration point untuk semua kategori. Penyediaan hydration point merupakan hal yang sangat penting dalam sebuah perlombaan lari karena hidrasi yang tepat merupakan salah satu kunci untuk performa lebih baik bagi para atlet olahraga. Karena itulah POCARI SWEAT menyediakan hydration point yang tersebar setiap 2,5 km untuk memastikan pelari dapat terhidrasi dengan baik dalam setiap jarak rata-rata 15-20 menit.
POCARI SWEAT RUN BANDUNG 2019 turut menggandeng Pemerintah Provinsi Jawa Barat, Humas Provinsi Jawa Barat, Bank BJB, Men’s Biore, Toyota, Astralife, GO-LIFE, Alfamart, Reebok, dan Garmin pada perhelatan marathon ini. (***)