UNTUK tahun ini Perumda Air Minum Tirta Raharja mentargetkan, sekitar 130 ribu pelanggan. Di 2020 jumlah pelanggan di perusahaan air minum itu baru mencapai 105.800 orang.
” Untuk tahun 2021, kami mentargetkan jumlah pelanggan sebanyak 130.000 orang. Saat ini pelanggan kami tersebar di wilayah Kabupaten Bandung, Kota Cimahi dan Kabupaten Bandung Barat,” jelas Direktur Utama (Dirut) Perumda Tirta Raharja, Rudi Kusmayadi, Senin (8/2/2021)kemaren, usai peresmian instalasi pengelolaan air bersih Sadu, di Kecamatan Soreang, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.
Menurutnya, untuk melayani pelanggan pihaknya telah membangun pengelolaan air bersih Sadu, diatas lahan sekitat 2 hektar. Air yang diolah bersumber dari air baku, yang disalurkan dari daerah Gambung Kecamatan Pasirjambu sepanjang kurang lebih 35 kilometer debgan kapasitas 400 liter perdetik.
Namun ungkapnya, saat ini baru dioperasikan sekitar 200 liter perdetik. “Saat ini baru mengelola 200 liter perdetik. Seharusnya 200 liter perdetik itu bisa untuk sekitar 20 ribu pelanggan, namun saat ini baru ada sekitar 8700 an pelanggan karena masih bertahap, ” paparnya.
Selain itu jelasnya, Pengelolaan air bersih Sadu ini, mampu mendongkrak Perumda Tirta Raharja sebagai PDAM kelas satu di Indonesia dengan jumlah pelanggan diatas 100 ribu.
Ke depan lanjut Rudi, ada dua rencana bisnis (bisnis plan) yang akan dijalankan oleh perusahaan plat merah itu. Pertama, pengembangan pengolahan air bersih Sadu dengan pembangunan instalasi lagi. Kemudian, mendukung kerjasama pemerintah dengan dunia usaha, untuk pembangunan pengelolaan air baku dari Situ Nyonya diatas Ciwidey. Potensi dari Situ Nyonya itu sekitar 4000 ribu liter perdetik.
“Untuk Situ Nyonya memang harus menggandeng dunia usaha karena nilai investasinya besar sekitar Rp 1,7 triliun. Sehingga Pemprov Jabar mengarahkan untuk dikerjasamakan dengan dunia usaha. Nantinya kita membeli air bersih dari mereka dan menyalurkan kepada pelanggan,” ujarnya.
Sementara Bupati Bandung Dadang M Naser mengapresiasi, keberadaan instalasi pengolahan air bersih Sadu ini. Karena kahadirannya mampu mendongkrak Perumda Tirta Raharja sebagai PDAM tingkat dua Nasional setelah Tangerang. Padahal sebelumnya, masih berada dibawah Kabupaten/kota Bogor.
“Selain itu saya juga sangat mengapresiasi Perumda Tirta Raharja ini sangat modern ditunjang berbagai peralatan canggih serta telah mampu menerapkan teknologi 4.0. Bahkan kerja keras jajaran Perumda Tirta Rarja selama ini mampu mengantarkannya selalu mendapatkan predikat WTP. Bahkan sebelum Pemkab WTP, Tirta Raharja sudah lebih dulu,” pungkasnya.(nk).