Peringatan Hari Anak Nasional Geodipa Gelar Geothermal Goes to School

MEMPERINGATI Hari Anak Nasional, PT Geo Dipa Energi (Persero) atau GeoDipa menggelar kegiatan Geothermal Goes to School dengan tema “Child Safeguarding from Geothermal Power Projects Activity” di wilayah kerja Patuha.

Kegiatan ini berfokus pada anak-anak usia sekolah di sekitar area perusahaan, yaitu SDN Kendeng dan SDN Sukamanah, Desa Sugihmukti, Kecamatan Pasirjambu, Kabupaten Bandung, Jawa Barat.

Kegiatan itu berlangsung di 30-31 Juli 2024, diikuti 30 peserta. HC, GA, dan Finance Manager, Genny Munteni Yudawinata mengungkapkan, GeoDipa ingin memberikan pemahaman kepada masyarakat, khususnya usia anak sekolah, mengenai pemanfaatan panas bumi.

“Melalui kegiatan ini, kami berupaya memberikan pemahaman kepada generasi muda mengenai apa itu geothermal, bagaimana proses di dalamnya, apa manfaatnya, bahkan kami juga memberikan informasi mengenai potensi bahaya serta cara penanggulangannya,” jelas Genny dalam rilisnya yang diterima dialogpublik, Kamis (8/8/2024).

“Kami berharap kegiatan ini menjadi sarana belajar yang dapat diterapkan dalam proses bermasyarakat dan tentunya akan kami upayakan untuk terus berlanjut,” sambungnya.

Genny menyebutkan, Child Safeguarding difokuskan pada tindakan preventif untuk memastikan semua anak terlindungi dari tindakan yang menimbulkan risiko atau bahaya nyata.

Tujuan kegiatan tersebut, untuk menciptakan dan memelihara budaya aman yang berfokus pada anak, berbasis komunitas melalui semua pihak, terutama keluarga.

Kepala SDN Kendeng, Rika Permasih, menyambut baik kegiatan tersebut.

“Anak – anak dari kelas 3 sampai kelas 5 sengaja kami ikut sertakan dalam kegiatan child safeguarding, supaya mereka paham apa yang ada di sekeliling mereka setiap hari,” imbuhnya.

Para siswa juga harus paham di sekitar lingkungannya, karena banyak diantaranya belum tahu jika pipa besar yang melintang depan rumahnya membawa uap panas.

Selain itu, anak – anak itu jadi paham jika untuk mendapatkan listrik itu prosesnya panjang. Kegiatan itu dilaksanakan dalam tiga kelas interaktif, yaitu class session, drill session, dan tour de power plant.

Pada tahapan class session, peserta diminta untuk menceritakan mengenai apa yang peserta ketahui tentang Geodipa. Kemudian peserta diberikan pemahaman melalui story telling dan safety induction sebelum masuk ke kegiatan selanjutnya.

Selanjutnya peserta diajak belajar sambil bermain dalam drill session sebagai latihan menangani kondisi berbahaya. “Pada sesi ini, dibuat skenario ada kenaikan konsentrasi gas H2S, peserta dilatih memahami teknik mengenali bahaya dan melakukan penyelamatan diri. Selain itu juga mendapatkan materi proses bisnis geothermal dan mekanisme kerja produksi di dalam area sumur (wellpad),” tuturnya.

Pada sesi terakhir, peserta diajak melakukan kunjungan ke fasilitas pembangkit (tour de power plant), untuk mengenal proses produksi panas bumi serta menjadi contoh bagaimana perlunya menggunakan Alat Pelindung Diri (APD) saat melakukan aktivitas.

Akhirnya, peserta melakukan refleksi untuk mengukur pemahaman atas kegiatan yang telah berlangsung. Geodipa berkomitmen untuk melibatkan masyarakat sekitar dalam menciptakan nilai tambah dan dampak positif dari setiap kegiatan perusahaan. (nk)