Penjual Wedang Jahe Tetap Bertahan Dimasa Pandemi Covid-19

DITENGAH pandemi Covid-19 yang masih melanda negeri ini, pedagang minuman tradisional ‘Wedang Jahe’ yang satu ini, tetap bertahan demi menyambung hidup yang terasa semakin memprihatinkan. Betapa tidak.

Memang apa hendak dikata para pedagang kaki lima (PKL) semuanya  terdampak wabah yang mematikan ini, termasuk saya, tutur Kakek Upang (53) saat diwawancarai di atas trotoar Jl Sudirman samping kantor BNI 46 Kuningan dimana ia biasa mangkal kepada dialogpublik.com, Selasa (15/06/2021)

Minuman tradisional “Wedang Jahe” ini, ujar Upang warga asal Desa Purwasari Kecamatan Garawangi, dikenal sebagai minuman khas tradisional rempah. Bahan bakunya sederhana saja, antara lain umbi Jahe digeprek, dikasih gula aren dan direbus dengan air secukupnya sesuai banyaknya bahan baku Jahe yang direbus. Lalu biarkan sampai airnya mendidih. Setelah itu baru disajikan di gelas ditambah susu sapi sebagai pemanis, ujar kakek dari 4 anak dan 4 cucu ini.

Usaha minuman Wedang Jahe ini ditekuninya sejak beberapa tahun lalu, dengan modal awal membeli gerobak dorong, dilengkapi kompor gas melon, panci besar dan selusin gelas.

Sejak awal jualan, Upang mengaku  mengalami pasang surut, itulah risiko pedagang yang harus dihadapi dengan sabar, ungkapnta.

Pukul rata setiap hari bisa 50 gelas dengan tarip @ Rp 5.000/gelas. Bahhan bila lagi ramai bisa diatas 70 gelas/hari, terang dia.

Usaha minuman Wedang Jahe ini terus berkembang dan banyak peminat. Maka saya membuka Cabang di Pasar Krucuk Jalaksana dan di sebrang dekat RS KMC  Kertawangunan Kec. Sindangagung. Namun selama pandemi Covid-19 omzet menurun drastis dibawah 50 %, ujarnya.

Untuk mempertahankan “dapur ngebul” saya tetap bertahan jualan, meskipun sepi pembeli, lanjut dia.

Lumayan  buat buat beli beras, pokoknya keluarga tidak kelaparan, imbuh Upang.

Wedang jahe ini memiliki khasiat tahan masuk angin, bila diminum tubuh terasa hangat dan menyegarkan, papar Upang meyakinkan.

Selain Wedang Jahe disediakan jaburan/ makanan lembur seperti, kacang rebus, pisang Saba rebus, boled (umbi-red) rebus, buras/lontong dan jaburan ringan lainnya.(H WAWAN JR)