PEMERINTAH pusat mengapresiasi Kabupaten Bandung sebagai kabupaten sehat dengan penghargaan tingkat nasional. Saat itu daerah dengan penduduk 3,7 juta jiwa diganjar penghormatan tertinggi, yaitu Swasti Saba Wistara.
Dengan diraihnya award itu Kabupaten Bandung berhasil menggeser 100 daerah yang digadang-gadang akan menerima anugerah tersebbut. Kendati demikian, Toni tetap mengapresiasi atas kinerja Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Bandung, sehingga dapat meraih penghargaan tingkat nasional.
“Saya sebagai ketua fraksi Nasdem apresiasi kepada kepala daerah, pak Bupati atas segala upaya dan komitmennya membuahkan apresiasi dari pemerintah pusat,” ujar Anggota DPRD Kabupaten Bandung, Toni Permana saat dihubungi lewat telpon, Selasa (5/12/2023)
Menurutnya, penghargaan merupakan bentuk apresiasi dari pemerintah pusat atas kinerja pemerintah daerah.“Mudah-mudahan penghargaan itu jadi pemicu untuk lebih baik lagi dalam melaksanakan kinerja, agar Kabupaten Bandung lebih baik lagi,” katanya.
Diketahui, ada tiga tingkatan Swasti Saba untuk penilaian kota/kabupaten Sehat, yakni Saba Padapa (Pemantapan), Swasti Saba Wiwerda (Pembinaan) dan yang tertinggi Swasti Saba Wistara (Pengembangan). Kabupaten Bandung menjadi salah satu dari 27 kota/kabupaten yang menerima predikat Wistara atau tingkat tertinggi. Penghargaan Swasti Saba Wistara (Pengembangan) diberikan karena Kabupaten Bandung sudah memenuhi syarat.
Adapun pemenuhan itu, yakni 9 tatanan nilai kabupaten sehat dan minimal harus sudah memenuhi prasyarat penduduknya sudah ODF (Open Defecation Free), atau sudah terbebas dari Buang Air Besar Sembarangan sebesar 100 persen. Selain itu mampu memenuhi capaian indikator tatanan lebih dari 91 persen
Tetapi ujar Toni, penghargaan yang diraih perlu ada relevansinya dengan kondisi di lapangan. “Dasar penghargaannya dari segi apa, kalau dibandingkan dengan kondisi di lapangan terkait isu sampah memang relevansinya tidak ada,” ujar Ketua Fraksi Nasdem ini.
“Mungkin ada sisi lain penilaian pemerintah pusat terkait itu,” tambahnya.
Toni menilai, apabila indikator anugerah sebagai Swasti Saba itu salah satu sisi penilaiannya dihubungkan juga dengan sampah, maka Kabupaten Bandung masih belum layak mendapatkan penghargaan tersebut. “Jika dihubungkan dengan kondisi persampahan, tapi kalau hal-hal lain dari program kesehatan dan sebagainya itu memungkinkan,” ujarnya.
Dia mengakui, beberapa program Pemkab masih belum maksimal, mengingat masa jabatan Bupati Bandung, Dadang Supriatna yang harusnya 5 tahun akan berakhir di tahun ke-4, yang saat ini baru dijabatani selama 3 tahun.
“Saya berharap, dengan diberikannya anugerah Swasti Saba Wistara, Pemkab Bandung bisa mencerminkan wilayah sebagai Kabupaten Sehat, termasuk dalam penanganan sampah,” pungkasnya. (nk)