Pemkot Dorong Pembangunan Metropolitan Bandung Raya

WALI Kota Bandung, Oded M. Danial menyatakan pembangunan Kota Bandung mengarah integrasi bersama kota kabupaten di sekitarnya. Hal itu guna mewujudkan metropolitan Bandung.

“Dari sisi kebijakan saya berharap sekarang ini sudah tidak lagi parsial hanya untuk Kota Bandung, tapi bagaimana harus membangun kota bandung dengan konsep terintegraai untuk Metropolitan Bandung Raya, ini yang harus dilakukan ke depan,” ucap Oded saat Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) 2021 di El Royale Hotel, Jalan Merdeka, Bandung, Rabu (11/3/2020).

Oded memaparkan, arah pembangunan terintegrasi ini menjadi konsep rancangannya selama menjabat periode 2018-2023. Sehingga sejak menjabat, ia langsung berkoordinasi dengan Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas).

Ikhtiar Oded ini pun lantas membuahkan hasil, yakni pada 20 Januari 2020 lalu pembangunan Bandung Metropolitan disepakati oleh Presiden RI, Joko Widodo sebagai Proyek Strategis Nasional (PSN). Hal ini menjadi sinyal positif konsep pembangunan terintegrasi bakal terakselerasi dengan dukungan dari pemerintah pusat.

“Ini sesungguhnya sudah berjalan.. Progresnya dimulai dari sejak saya dilantik. Sebulan kemudin saya mencoba untuk berkomunikasi berkolaborasi dengan kementerian PPN/Bappennas. Alhamdulillah progresnya ada MOU kemudian membuat tim dan kemarin 20 januari 2020 sudah menjadi program strategis nasional membangun konsep Bandung Raya,” paparnya.

Oded mengungkapkan konsep pembangunan terintegrasi ini meliputi banyak aspek yang sekaligus menjadi solusi untuk beragam masalah sosial seperti perekonomian, kemacetan ataupun banjir. Sehingga membutuhkan sokongan dana cukup besar agar bisa mewujudkan Metropolitan Bandung Raya.

“Sudah tandatangan Pak Jokowi di angka 42,4 triliun. Berbagai macam infrastruktur, perhubungan, ekonomi, dan termasuk penanganan banjir. Barusan saya kaget malah informasi dari Bappenas untuk Bandung Raya dibutuhkannya di angka Rp102 triliun. Alhamdulillah dari Pak Jokowi sudah ada,” jelasnya.

Oded memberikan gambaran, kebutuhan untuk membangun Metropolitan Bandung Raya diantaranya dukungan infrastruktur transportasi yang memadai. Dimana dia sendiri saat ini tengah konsen merealisasikan pembangunan jembatan layang di sejumlah ruas jalan untuk memperlancar akses ke Kota Bandung.

Selain itu, ia terus mengupayakan, pembangunan transportasi masal yang menghubungkan dengan kota kabupaten di sekitar Bandung Raya agar terealisasi sesuai harapan. Hal ini juga sekaligus menjadi solusi untuk mengurangi beban masalah lalu lintas.

“Contohnya di Kota Bandung dalam waktu dekat akan dibangun lagi flyover di kopo, disebutkan tadi di angka Rp351 miliar. Untuk yang terintegrasinya itu yang kita prioritaskan itu LRT dari Tegaluar ke Bandung itu termasuk PSN juga, belum lagi angkutan masal dari Kota Bandung ke Cimahi, ke KBB bahkan sampai ke Sumedang,” terangnya.

Oded menegaskan, masalah transportasi ini menjadi salah satu fokus utama dalam pembangunan infrastruktur di Kota Bandung. Hal itu tidak terlepas dari wilayah Kota Bandung yang menjadi pusat kegiatan masyarakat di sekitar Bandung Raya.

“Dengan adanya pembangunan terintegrasi metropolitan ini akan memudhakan mobilitas warga masyarakat yang masuk ke Bandung. Sekarang kan kita penduduk kalau malam hari 2,5 juta kalau siang haru dengan masuknya dari tetangga-tetangga kita hampir 4 juta,” katanya.(DP)