DIBUKANYA tujuh zona industri di wilayah Kabupaten Purwakarta, dianggap akan mempengaruhi peningkatan angka kelahiran baru di wilayah tersebut.
Untuk mengendalikan hal diatas, Pemkab Purwakarta melalui Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana (DPPKB) setempat telah mencanangkan program Keluarga Berencana (KB) dengan Metode Kontrasepsi Jangka Panjang (MKJP) dengan sasaran Pasangan Usia Subur (PUS) di zona tersebut.
Bupati Purwakarta Anne Ratna Mustika menaruh perhatian besar terhadap pembinaan Pasangan Usia Subur (PUS) terlebih di kawasan zona industri. Menurutnya, KB MKJP adalah upaya membangun keluarga yang tangguh dan mempersiapkan generasi ke depan yang lebih berkualitas.
Pihaknya juga mengapresiasi atas banyaknya masyarakat yang menggunakan MKJP seperti IUD dan implant. “Untuk pasangan usia subur tunda dulu kehamilan, gunakan alat kontrasepsi KB saat berhubungan suami istri. Kami akan berupaya agar pelayanan KB di kabupaten purwakarta dapat terus meningkat,” kata Ambu Anne pada Pencanangan KB MKJP dan Pendataan Keluarga di Puskesmas Kiarapedes, Senin (25/1/2021).
Menurutnya, target akseptor KB yang telah dicapai Pemkab Purwakarta menunjukkan kesadaran masyarakat yang cukup tinggi untuk memulai keluarga yang ideal. Juga dalam upaya menjadikan keluarga sebagai pusat untuk pembinaan mental serta spiritual.
“Saya merasa bangga atas upaya yang telah dilakukan jajaran dinas terkait untuk program KB di Purwakarta. Telah terevaluasi sangat baik, jadi ini artinya seluruh kegiatan atau program dalam peningkatan pelayanan khususnya di bidang keluarga berencana terus akan kita lakukan kembali dan akan kita tingkatkan,” kata Ambu.
Ia juga mengungkapkan, untuk meningkatkan pelayanan di hari kerja para karyawan dan karyawati pabrik. Kedepan, Disnakertrans, Apindo dan DPPKB Purwakarta akan melakukan MOU agar diberikan pelayanan didalam perusahaan, di waktu-waktu tertentu bagi karyawan perempuan yang usia produktif yang ingin mendapatkan pelayanan kontrasepsi.
“Ada beberapa kasus yang dilaporkan kepada kami bahwa ada pelayanan di zona industri yang belum tersentuh,” tuturnya, seraya mengatakan selain itu untuk pelayanan yang terjauh, pihaknya telah meresmikan enam Saung Ambu di lokasi-lokasi yang terbilang terpencil.
Sementara itu, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Jawa Barat, Kusmana, mengapresiasi langkah Pemkab Purwakarta yang konsen sampai ada pola penanganan hingga ke tingkat desa. “Termasuk dalam menangani covid-19 ada saung ambu dan tempat siaga sampai ke tempat RT dan RW,” katanya.
Menurutnya, ini merupakan suatu inovasi yang sangat luar biasa. Yang kedua, Purwakarta merupakan zona industri yang tentu saja banyak pasangan-pasangan muda. “Kedepan kita akan merancang agar di Jawa Barat terdapat pelayanan di wilayah perusahaan agar ada klinik-klinik di perusahaan dengan melibatkan dinas kesehatan dan DPPKB dengan alat kontrasepsi dari kita,” demikian Kusmana. (Jainul Abidin/hms)