PEMERINTAH Kabupaten Bandung menyiapkan motif batik daun kina, yang akan dijadikan batik khas Kab. Bandung.
Motif batik tersebut jelas Kepala Bappeda Kabupaten Bandung, Cakra Amiyana, erat kaitannya dengan sejarah produksi kina di kabupaten dengan 31 kecamatan, sebagai pusat tanaman pohon kina saat jaman Belanda.
Pembuatan motif batik kina oleh Bidang Penelitian dan Pengembangan Bappeda Kabupaten Bandung, dalam upaya mendukung program 99 Hari Kerja Bupati Bandung HM. Dadang Supriatna.
“Untuk merealisasikan motif batik kina ini, Pemkab Bandung pun akan berkolaborasi dengan sejumlah pengusaha industri lokal dalam proses pembuatan motif batik kina,” kata Ami pada wartawan di Kantor Bappeda Kabupaten Bandung, Soreang, Senin (7/6/2021).
Menurutnya, motif batik kina sudah jadi hak paten Pemkab Bandung. “Bahkan motif batik kina ini sudah didaftarkan ke HAKI (Hak Kekayaan Intelektual). Jadi, kita sebagai pemegang hak paten dari motif batik kina tersebut,” ucapnya.
Untuk merealisasikan program tersebut, Bappeda sudah membuat berbagai jenis motif batik kina dengan berbagai corak menarik.
“Motif batik daun kina itu bisa dilihat dari motif daun kina, tulang daunnya sangat terlihat jelas. Kemudian dibarengi dengan motif pohon kinanya, sehingga terlihat sangat menarik, sebagai motif batik kina. Dahan, daun maupun bunganya terlihat jelas dari motif batik kina tersebut,” tuturnya.
“Tetapi yang jelas dalam proses pembuatan batik kina, kita akan kerjasamakan dengan pengusaha yang mau kerjasama dengan Pemkab Bandung,” tambah.Ami
Program ini juga dalam rangka melestarikan lingkungan, dan mengangkat kearifan lokal, mengingat tanaman kina yang sebelumnya dikabarkan sempat tumbuh subur di kawasan Malabar Pangalengan.
“Namun saat ini tanaman kina yang bisa digunakan obat-obatan dan kebutuhan lainnya itu mulai langka. Tapi kita akan coba kembangkan lagi, melalui kerjasama dengan pihak BUMN seperti PT Perkebunan Nusantara (PTPN) VIII” kata Ami.
Bersamaan dengan upaya melestarikan tanaman kina, Pemkab Bandung belum memiliki identitas batik yang menjadi ikon Kabupaten Bandung, meski sejumlah pengrajin di Kabupaten Bandung sudah mengembangkan motif batik lainnya.
“Ini kesempatan kita untuk mengembangkan motif batik kina. Kita akan branding batik kina ini ke depannya,” kata dia.
Dengan memiliki motif batik kina dia berharap menjadi daya tarik wisata, selain daya saing wilayah.
“Kita bisa melihat Kota Cirebon, Yogyakarta, Solo dan daerah lainnya punya ciri khas motif batik. Kita dari Kabupaten Bandung punya motif batik kina,” ujarnya.
Ia mengatakan batik sudah menjadi warisan dunia dan identik dengan batik Indonesia. “Pengembangan motif batik kina ini bisa menjadi industri untuk meningkatkan lapangan kerja dan sasarannya adalah untuk meningkatkan ekonomi masyarakat,” tuturnya.
Produksi motif batik kina itu, katanya, selain bisa digunakan para ASN maupun pemerintahan di Kabupaten Bandung, juga bisa menjadi komersil bagi para pelaku usaha dengan didukung kualitas produknya.
“Untuk mempromosikan motif batik kina ini, nantinya tempat-tempat usaha mulai dari hotel atau tempat-tempat wisata bisa membuat galeri untuk memamerkan produk batik kina tersebut. Bisa sebagai oleh-oleh khas Kabupaten Bandung,” papar Ami.(nk)