HARI ini, Minggu (2/4/2023) Pemkab Bandung kembali menyasar ribuan tukang ojeg pangkalan sebagai objek penerima paket sembako.
Tukang ojeg pangkalan yang akan menerima pembagian sembako itu, yang biasa mangkal di Kecamatan Cimaung, Pangalengan, Arjasari, Pameungpeuk dan Kecamatan Dayeuhkolot.
Sebelumnya, Bupati Bandung, H. Dadang Supriatna membagikan 1.264 paket sembako pada tukang ojeg pengkolan di tiga kecamatan, yakni; Kecamatan Katapang, Cangkuang dan Kecamatan Banjaran.
“Hari ini (Sabtu, 1/4) kita membagikan paket sembako buat ojeg pangkalan di tiga kecamatan, yaitu Kecamatan Cangkuang, Banjaran dan Katapang” jelas Bupati Bandung, Dadang Supriatna, Sabtu (1/4/2023) di Katapang.
Dari 1.264 paket sembako, 533 diantaranya untuk tukang ojeg pangkalan di Kecamatan Banjaran. Sebanyak 347 paket dialokasikan ke Cangkuang dan sisanya diperuntukan bagi tukang ojeg pangkalan di Kecamatan Katapang.
“Insya Allah, saat ini saya mulai bisa memberikan perhatian kepada para ojeg pangkalan, yang jumlahnya mencapai mencapai 10.674 orang. Sebelum Lebaran paket sembako ini sudah kita bagikan pada mereka,” imbuhnya.
Dadang mengungkapan, pembagian paket sembako tersebut sekaligus menjadi sarana bersilaturahmi dengan masyarakat Kabupaten Bandung.
“Mudah-mudahan silaturahmi ini mendapat ridha dari Allah SWT, diharapkan masyarakat dapat mendukung terwujudnya program Bangkit, Edukatif, Dinamis, Agamis dan Sejahtera (Bedas),” katanya.
Sejak dilantik menjadi Bupati pada 26 April 2021, jelasnya, dirinya sudah mengemban amanah untuk melaksanakan 3 program unggulan.
“Awal menjabat Bupati saya harus memikirkan penanganan pandemi Covid-19 dengan kondisi kekurangan mobil ambulance, rumah sakit penuh pasien,” jelasnya
“.Selain itu, saya harus memikirkan 1.300 jabatan di lingkungan Pemkab. Bandung yang kosong. Memikirkan insentif dan janji politik, tetapi alhamdulillah janji politik sudah beres dan saat ini sedang berjalan,” imbuh Dadang.
Dia menambahkan, untuk insentif guru ngaji sudah dianggarkan Rp. 109 miliar per tahun.”Memprioritaskan guru ngaji, untuk membantu para orang tua yang jarang mengajarkan mengaji kepada anak-anaknya,” katanya.
Menurutnya, memberikan insentif guru ngaji sudah diawali saat dirinya menjadi Kepala Desa Tegalluar.
“Alhamdulillah sekarang ada pemberian insentif untuk 17.000 guru ngaji. Supaya mereka bisa mendidik anak-anak kita. Kesehatan para ustadz/ustadzah pun dijamin dengan diberikan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan,” katanya.
BPJS Ketenagakerjaan ucapnya, untuk mengantisipasi jika para ustad dan ustadzah mengalami kecelakaan ada jaminan. “
Di hadapan ratusan ojeg pangkalan, Dadang menyampaikan program pinjaman dana bergulir tanpa bunga dan jaminan.
“Para tukang ojeg pangkalan, ibunya atau istrinya yang di rumah tak ada kegiatan dan tak kerja ke pabrik, kalau mau membuka usaha warung dan lainnya, silahkan untuk mengajukan pinjaman. Bisa digunakan untuk dagang cireng, seblak, bala-bala dan lain-lain,”tururnya.Dia berharap melalui program pinjaman itu masyarakat sejahtera. “Kalau masyarakat punya penghasilan bisa sejahtera,” katanya.
Dia mengatakan, selain dana bergulir pihaknya juga membagikan kartu tani bedas, untuk mempertahankan ketahanan pangan di Kabupaten Bandung. Selain itu, pihaknya juga mencegah terjadi alih fungsi lahan pertanian abadi menjadi kawasan pabrik dan perumahan.
“Maka ada keputusan per 1 Januari 2023, bagi petani padi yang memiliki lahan abadi dibebaskan tidak usah bayar pajak setiap tahunnya. Itu sebagai bentuk perhatian terhadap para petani, selain pemberian hibah Rp 25 miliar untuk para petani,” katanya.
Program rutilahu bagi 7000 rumah tidak layak huni setiap tahunnya, itu sudah terealisasi pada 2022 yang mencapai 7.400 rumah.
“Tahun 2023 ini kita memprogramkan 7000 rumah dan ada bantuan dari Anggota DPR RI daerah.pemilihan (dapil).Kabupaten Bandung,” katanya. (nk) **