Pangeran Djundi R : Musik Tradisional Nyaris Punah

MEREBAKNYA pandemi Covid-19 yang melanda negeri ini, tentu sangatlah berpengaruh bagi kehidupan segenap lapisan masyarakat., termasuk kalangan seniman musik. Salah satunya adalah musisi asal Kota Cirebon Jawa Barat.

Namun meskipun terdampak pandemi Covid-19, dia tetap semangat menjalani kehidupan ini dengan bermain musik..di rumah saja. Betapa tidak.Pangeran Djundi Rosa yang lebih kental disapa Mas Jundi ini, saat di temui di kediamannya di kawasan Jl dr Cipto Mangun Kusumo kampung Margasari 48 Cirebon, Minggu (2/05/2021) berkisah tentang kehidupanya selama ini, sejak merebaknya pandemi covid-19 melanda negeri ini. Pria yang mahasiswa drop out Fakultas Ilmu Filsafat ini, menekuni musik Clasik bergenre musik Jazz sejak usia 9 tahun.

Tanpa musik dunia tak akan ada, karena di dalam diri kita di berikan kemampuan untuk memgexplor semua yangg di berikan oleh ALAM ini menjadikan sebuah keindahan yang manfaatnya untuk diri sendiri, tutur Pria kelahiran 5 Juni 1965.

Music itu HIDUP ketika kita paham dengan HIDUP, maka kehidupan pun akan terjalani seiring berjalan pararel bersama musik tadi, karena musik adalah BUNYI, ungkap anak ke 5 dari 7 bersaudara pasangan Rohman/Kurniasih alm.

Selama menggeluti dunia musik dirinya bergabung bersama grup ## MUNIBAE DINGIN @. Pengalaman Job musik seiring sejalan, di mana ada bunyi di situ diri berpijak dengan job dan mengalir tanpa batas .

“Prestasi yang diraih selama ini, Allah masih memberikan saya untuk tetap dapat bermain music”, imbuh dia/

“Suka duka sebagai musisi terus bergulir seiring waktu. Duka adalah suka, karena musik lah tiada suka ataupun duka”, ujar musisi yang hobi ngopi bareng ini.

Harapan kedepan, semoga mendapat perhatian dari pemerintah setempat, karena banyak karya musik leluhur yang nyaris punah. Dalam hal ini, pemerintah daerah setempat wajib melestarikannya, agar musik tradisional khususnya di Cirebon dan di wilayah Nusantara ini tidak hilang ditelan zaman. (H WAWAN JR).