PAD Kabupaten Bandung Tahun 2024 Ditargetkan Rp 1,33 Triliun

HARI ini, Junat (29/9/2023) DPRD Kabupaten Bandung menggelar Rapat Paripurna, tentang pengantar nota keuangan rancangan peraturan daerah anggaran pendapatan dan belanja daerah (RAPBD) Kabupaten Bandung tahun anggaran 2024.

Rapat paripurna dipimpin Ketua DPRD Kabupaten Bandung H Sugianto. Hadir saat itu, para wakil ketua DPRD, Anggota DPRD, Bupati Bandung, Forkopinda Kab.Bandung, para Kepala OPD serta tamu undangan lainnya.

Nota pengantar RAPBD tahun 2024 dibacakan Bupati Dadang Supriatna yang dilanjutkan dengan pandangan fraksi-fraksi.

Dalam RAPBD 2024 digambarkan, untuk pendapatan daerah dianggarkan Rp 4,96 triliun yang terdiri atas ; Pendapatan Asli Daerah (PAD) ditargetkan Rp1,33 triliun, meliputi: pajak daerah Rp742,64 miliar. Retribusi daerah Rp 54,52 miliar, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan Rp96,36 miliar serta lain-lain PAD yang sah Rp436,96 miliar.

Kemudian pendapatan transfer, dianggarkan Rp3,60 triliun meliputi ; pendapatan transfer pemerintah pusat Rp2,88 triliun serta transfer antar daerah Rp716,48 miliar. Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah, dianggarkan sebesar Rp30 miliar, terdiri dari pendapatan hibah bonus produksi panas bumi.

Untuk belanja daerah dianggarkan sekitat Rp5,41 triliun alokasinya ; belanja operasional senilai Rp 4,05 triliun terdiri dari : belanja pegawai Rp2,15 triliun, barang dan jasa Rp1,52 triliun, subsidi Rp3,63 miliar, hibah dan belanja bantuan sosial masing – masing Rp330,51 miliar dan Rp36,51 miliar.

Sementara belanja modal dianggarkan Rp502,78 miliar yang terdiri dari: belanja modal tanah Rp 49,33 miliar, untuk modal peralatan dan mesin Rp110,58 miliar.

Sedangkan belanja modal gedung dan bangunan Rp 210,31 miliar, modal untuk jalan, jaringan dan irigasi dialokasikan Rp132,43 miliar serta alokasi untuk modal aset tetap lainnya Rp120 juta.

Sementara untuk belanja tidak terduga sebesar Rp76,40 miliar, transfer Rp779,17 miliar meliputi : belanja bagi hasil Rp79,71 miliar, bantuan keuangan Rp699,45 miliar.

Dari pendapatan Rp 4,96 triliun sedangkan anggaran belanja mencapai Rp5,41 triliun, makan pada RAPBD 2024 terdapat defisit sebesar Rp 450 miliar. Rencananya akan ditutup dari pembiayaan daerah yang rinciannya ; penerimaan pembiayaan, dianggarkan sebesar Rp450 miliar, yakni di prediksi dari sisa lebih perhitungan anggaran (SILPA) APBD 2023. Lalu dari pengeluaran biaya tidak dianggarkan, sehingga pembiayaan netto sekitar Rp450 miliar. (nk)