MASYARAKAT Desa Sangkanurip kecamatan Cigandamekar Kuningan sempat panik saat terjadi kebakaran Pabrik pembuatan kasur busa di desa setempat, Selasa (14/12/2021) pukul 14.00 WIB. Pabrik Kasur busa milik Ismail Amir (44) dan Iin Mpay Safari (30) yang berlokasi di Blok Wage RT 01 RW 02 Desa Sangkanurip itu, hangus dilalap si Jago merah di siang hari bolong.
Menurut keterangan Kepala UPT Damkar Satpol PP Kuningan Mh. Khadafi Mufti,MSi Kebakaran pabrik kasur busa itu diduga akibat disambar petir yang menyambar meteran listrik (kwh) di tiang penyangga kayu, yang menimbulkan kebakaran hebat. Akibatnya bangunan seluas 162 M² (9 x 18 meter) serta peralatan (mesin) dan bahan baku hangus terbakar, dengan kerugian ditaksir mencapai Rp 379 juta lebih.
Terpisah, saksi, Eni Susilawati (44 tahun) menuturkan, pada pukul 14.00 WIB, ia mendengat suara petir disertai ledakan yang berasal dari pabrik pengolahan kasur busa, saat itu sedang hujan yang disertai kilatan petir. Begitu terdengar suara petir yang menggelegar, Saksi ke luar rumah mencari sumber ledakan. Selang beberapa saat, Ia melihat kepulan asap yang berasal dari beberapa ruangan pabrik, yang saat itu tidak beroperasi/kosong. Melihat api semakin membesar, Pemilik beserta warga sekitarnya berusaha memadamkan api dengan peralatan seadanya.
Sementara pemilik dan sejumlah warga berupaya membantu, mengamankan barang yang masih bisa diselamatkan. Namun diluar dugaan ketika memadamkan api, tiba-tiba kabel listrik putus dan pemadaman pun dihentikan.
Atas laporan warga, tak lama sekira pulkul 14.20 WIB, Tim UPT Pemadam Kebakaran Kabupaten Kuningan datang ke lokasi pukul 14.20 WIB dengan 2 unit randis Damkar dan 8 personil berupaya keras, memadamkan kobaran api. Akhirnya pada pukul 16.00 WIB, (selama 2 jam 30 menit), api berhasil dipadamkan.
Kepala UPT Damkar Kuningan, Mh. Khadafi Mufti, mengatakan, pihaknya menyayangkan, di lokasi pabrik pembuatan kasur (bahan yang mudah terbakar) itu, ternyata tidak ada sama sekali alat sistem pencegahan kebakaran.
Berdasarkan laporan, kebakaran pabrik itu tak ada korban jiwa, namun kerugian ditaksir mencapai Rp 379 Juta, rinciannya: bangunan seluas 162 M² sekbesar Rp 243 juta , 2 unit mesin penggiling Rp.15 Juta. Mixer plus dinamo 4 buah Rp.70 Juta, bahan busa 2 ton Rp40 Juta, serta 1 unit khw Rp.1 Juta. (H WAWAN JR)